Supartono JW
Supartono JW Konsultan

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

1445 H (30) Semoga Kembali Fitrah

9 April 2024   10:59 Diperbarui: 9 April 2024   18:42 1024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1445 H (30) Semoga Kembali Fitrah
Ilustrasi Supartono JW.


Senantiasa mencurahkan kasih sayang. Mengutamakan kedamaian dan menghargai berbeda dalam perbedaan, maka apa yang terwujud pada lisan dan perbuatan, adalah fitrah manusia atas ketaqwaan kepada-Nya.

(Supartono JW.09042024)

Alhamdulillah, di Ramadan 1445 Hijriah, saya kembali dapat menuntaskan niat saya menulis 30 artikel, untuk kemudian disatukan menjadi buku "Potret Ramadan 1445 Hijriah di +62". Melengkapi empat buku sebelumnya, "Potret Ramadan 1441 Hijriah di +62", "Potret Ramadan 1442 Hijriah di +62", "Potret Ramadan 1443 Hijriah di + 62", dan "Potret Ramadan 1444 Hijriah di +62", yang semuanya masing-masing berisikan 30 artikel.

Alhamdulillah, khusus menyoal Ramadan, dalam lima Ibadah Ramadan, 1441-1445 Hijriah= 5 Buku. Semoga artikel penutup di Ramadan kali ini dengan judul "Semoga Kembali Fitrah", saya, dan kita semua, benar-benar kembali ke fitrah. Aamiin.

Fitrah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata fitrah mengandung beberapa pengertian meliputi: sifat asal, kesucian, bakat dan pembawaan. Merujuk pada makna ini maka fitrah manusia dapat dimaknai sebagai sifat asal manusia, kesucian manusia, bakat manusia dan pembawaan manusia.

Sesuai makna tersebut, saya, dan tentunya seluruh Umat Muslim khususnya, sangat mengharapkan dapat kembali fitrah, setelah sebulan menjalankan ibadah ramadan yang penuh rahmat, ampunan, dan dijauhkan dari api neraka.

Sebab dapat memperbaiki diri dalam hal bertaqwa. Dapat menjalankan ibadah Ramadan dengan khusuk, benar, dan baik. Menjadi manusia yang berakhlak mulia, bersih hati, ada perubahan dalam perikehidupan, pandai bersyukur, pandai berterima kasih, tahu diri, memahami orang lain, dipahami orang lain, dan rendah hati. Sehingga dimudahkan dalam mengais rezeki.

Agar saya, kita, senantiasa dapat dalam hal bertaqwa hingga menjadi manusia yang rendah hati, perlu selalu kita tanamkan perihal fitrah di dalam pikiran, di dalam hati, dan dipraktikan dalam sikap dan perbuatan sehari-hari.

Kembali fitrah itu

Untuk kembali fitrah, sesuai ajaran Alim Ulama, ada beberapa yang harus kita pahami, bahwa sejatinya fitrah manusia itu: (1) Kembali suci dari dosa, (2) Manusia makhluk pengasih dan penyayang, (3) Manusia cinta kedamaian, dan (4) Berbeda dalam perbedaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun