Habibur Rohman
Habibur Rohman Lainnya

saya adalah seorang penulis lepas yang berpengalaman dan kreatif. saya telah menulis berbagai jenis konten, termasuk artikel, konten pemasaran, ulasan produk, dan banyak lagi, untuk klien dari berbagai industri. Sebagai seorang penulis lepas, saya memiliki kemampuan untuk menulis dengan cepat dan efektif dengan kualitas yang tinggi. saya terbiasa bekerja dalam jadwal yang fleksibel dan selalu berusaha memenuhi kebutuhan klien dengan menghasilkan konten yang sesuai dengan target audiens.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Berpuasa dengan Diabetes: Tips dan Trik yang Harus Diketahui

2 April 2023   20:16 Diperbarui: 2 April 2023   20:26 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berpuasa dengan Diabetes: Tips dan Trik yang Harus Diketahui
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah dan menjadi momen bagi umat muslim untuk meningkatkan ibadah dan kebaikan. Namun, bagi mereka yang menderita diabetes, berpuasa selama Ramadhan bisa menjadi tantangan tersendiri dalam menjaga kesehatan.

Berpuasa dengan diabetes memang memerlukan perencanaan yang matang dan disiplin yang tinggi. Namun, bukan berarti Anda tidak bisa berpuasa sama sekali. Berikut adalah tips dan trik yang harus diketahui untuk berpuasa dengan diabetes selama Ramadhan.

Konsultasi dengan Dokter Sebelum memutuskan untuk berpuasa, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Dokter dapat membantu mengevaluasi kondisi kesehatan Anda dan memberikan saran yang tepat mengenai kemampuan Anda untuk berpuasa. Jangan mengambil risiko jika dokter menyarankan Anda untuk tidak berpuasa.

Perencanaan Menu Makanan Makanan yang Anda konsumsi saat berbuka dan sahur memiliki peran yang penting dalam menjaga kadar gula darah selama berpuasa. Pastikan menu makanan yang Anda pilih seimbang, mengandung karbohidrat kompleks, protein, sayuran dan buah-buahan. Hindari makanan yang tinggi gula, lemak dan garam, serta hindari konsumsi minuman yang mengandung gula seperti soda dan sirup.

Pantau Kadar Gula Darah Secara Rutin Pemantauan kadar gula darah secara rutin saat berpuasa menjadi penting. Biasakan untuk melakukan cek kadar gula darah sebelum berbuka dan sebelum tidur. Jika kadar gula darah terlalu tinggi atau terlalu rendah, segera lakukan tindakan yang diperlukan sesuai dengan rekomendasi dokter.

Jangan Abaikan Konsumsi Cairan Ketika berpuasa, tubuh Anda rentan mengalami dehidrasi. Pastikan Anda mengonsumsi cairan yang cukup saat berbuka dan sahur. Air putih menjadi pilihan terbaik untuk menghindari konsumsi minuman berkalori atau minuman yang mengandung kafein.

Hindari Olahraga Berlebihan Olahraga memang baik untuk kesehatan, namun saat berpuasa, hindari olahraga yang terlalu berlebihan. Olahraga berlebihan dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah yang cukup signifikan. Pilihlah olahraga yang ringan, seperti jalan santai atau yoga.

Tetap Istirahat yang Cukup Istirahat yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan saat berpuasa dengan diabetes. Pastikan Anda tidur yang cukup minimal 6-8 jam per hari. Hindari begadang dan kurang tidur, karena dapat mempengaruhi kadar gula darah dan memperburuk kondisi kesehatan.

Kesimpulannya, berpuasa dengan diabetes membutuhkan perencanaan yang matang dan disiplin yang tinggi. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter dan ikuti saran-sarannya. Pastikan menu makanan yang Anda konsumsi seimbang dan mengandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh, serta jangan lupa untuk memantau kadar gula darah secara rutin dan mengonsumsi cairan yang cukup. 

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun