Sawalan Jadi Tradisi Lebaran di Dusun Ngetal
ramadan telah usai, saatnya umat muslim merayakan hari kemenangannya. Di dusun Ngetal, desa Karangtalun, kecamatan Imogiri, kabupaten Bantul Yogyakarta memiki tradisi tersendiri untuk merayakan lebaran, yakni mereka berkumpul jadi satu di masjid setelah melaksanakan salat ied pada Rabu (10/4/2024). Tradisi ini rutin diadakan setiap lebaran.
Bulan suciAcara dimulai pada pukul 09.00 WIB ditandai dengan adanya pengumuman dari toa masjid yang menyeru akan diadakannya sawalan. Dengan adanya pengumuman dari toa masjid warga dusun Ngetal langsung berbondong-bondong menuju masjid. Menurut Mbah Edi, atau kerap disapa De Edi tradisi ini selalu rutin diadakan dari tahun ke tahun dan selalu ramai acaranya.
"Tiap lebarah habis salat ied kami langsung siap-siap buat sawalan ke masjid. Habis dari lapangan makan dulu, nanti kalau ada pengumuman baru berangkat ke masjid" imbuh De Edi saat diwawancarai pada Rabu (10/4/2024).
Tak butuh waktu lama bagi para warga untuk memenuhi masjid dusun. Semua warga berantusias mensukseskan acara sawalan ini. Semua sesepuh di dusun, orang tua, dewasa, remaja, anak-anak hingga bayi sekalipun diajak ke masjid untuk bertemu satu sama lain. Karena tradisi sawalan ini menjadi ajang menjalin silaturahmi bagi semua warga dusun.
Seperti yang dikatakan oleh Rosa salah satu pemudi di dusun Ngetal pada Rabu (10/4/2024) "Satu dusun kumpul jadi satu ya pas sawalan ini. Simbah-simbah, Bapak-bapak, Ibu-Ibu, pemuda sama anak-anak semua kumpul jadi satu. Saling ngaruhke karna kan pada punya kesibukan masing-masing dan kalau pas kumpulan rutin juga cuma bapak-bapak dan pemuda. Kalau sawalan ini komplet semua jadi satu."
Dusun Ngetal sendiri punya kegiatan rutin perbulannya atau sering disebut kumpulan. Tapi kumpulan tersebut hanya dihadiri oleh bapak-bapak dan pemuda, para ibu-ibu dan wanita tetap di rumah. maka momen tradisi sawalan ini lah yang menyatukan mereka pada satu tempat untuk saling bertukar kabar dan bermaaf-maafan.
Acara sawalan dimulai setelah semua warga telah berkumpul. Setelah sekiranya semua warga telah berkumpul acara dibuka oleh seorang MC yang mengantarkan jalannya acara. Kemudian salah satu perwakilan dari sesepuh dusun juga memeberikan sambutan, memintaka maaf kepada semua warga lalu memberi wajegan. aKemudian acara dilanjut dengan sambutan dari ketua RT003 dusun Ngetal. Ibu Juminten selaku ketua RT003 memberi sambutan dengan memulai meminta maaf dan berterimaa kasih pada warganya yang telah antusias meramaikan sawalan. Setelah itu acara dikembalikan kepada MC untuk memulai acara ini yaitu bersalam-salaman.
Deengan telaten MC mengatur warga agar berdiri lalu memula salaman dari yang paling sepuh ke yang paling muda. salam-salaman terdapat dua jalur yaitu jalur putra dan putri. antara laki-laki dan perempuan dipisah. dengan kompak dan tertib warga mulai memposisikan diri, dan karena sudah jadi tradisi tahunan para warga sudah hafal siapa yang duluan dan siapa yang belakangan. semua tertib mengantri mulai dari yang paling muda hingga yang muda-muda.
Salam-salama dilakukan dengan memutar sehingga semua orang bisa bersalaman satuu sama lain tidak terlewat. "Jadi salamannya itu satu-satu nanti muter satu orang berdiri terus disalamin orang ke-2, nah, terus orang ke-2 ini berdiri di samping orang pertama. Jadi orang ke-3 bisa salaman sama orang pertama dan ke-2, begitu terus sampai oranng terakhir. Jadi nanti semua orang kebagin salaman. Dan saat salaman itu biasa yang muda minta maaf duluan ke yang tua. Yang muda udah otomatis bilang sugeng riyadi atau miinal aidzim wal-faidzin duluan ke yang lebih tua. Jadi gak cuma salaman aja." Tambah Rosa.
Setelah salam-salaman selesai para warga satu persatu meninggalkan area masjid. Acara penutupan sekalian dilakukan sebelum MC meminta warga untuk bersalaman. Jadi setelah bersalaman ereka bisa langsung kembali ke rumah masing-masing. Namun, ada juga yang masih bertahan di masjid untuk sekedar berfoto-foto atau masih ingin melanjutkan mengobrol.