Fergusoo
Fergusoo Wiraswasta

Spe Salvi Facti Sumus

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Pesan Toleransi dari Masjid Istiqlal

30 April 2020   17:48 Diperbarui: 30 April 2020   17:48 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesan Toleransi dari Masjid Istiqlal
Sumber : dokpri

Waktu berganti, masjid ini pun terus berkembang dan seperti sekarang ini ada. Keduanya akrab dan saling tetanggaan.

Fakta ini bisa kita lihat dari bagaimana Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral berdiri berdampingan di Ibu Kota Jakarta. Bangunan ini akur tak saling benci. Orang-orangnya pun ramah dan ramai disana.

Sampai saat ini, tak ada orang atau kalangan kelompok manapun yang mempersoalkan mengapa masjid dan gereja ini berdekatan. Yah. Dan sampai saat ini pun kedua umat tetap akur-akur saja.

Tak ada permusuhan. Keduanya juga kadang saling memahami, misalnya masing-masing pihak masjid dan gereja menyediakan lapangan parkir gratis di hari-hari besar keagamaan seperti Idul Fitri atau Hari Natal. Tradisi ini turun temurun dirawat dan semua orang menikmatinya sebagai bentuk menjaga dan merawat perbedaan.

Katanya nanti akan dibuatkan terowongan besar antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral untuk mempererat hubungan kebangsaan keduanya. Disebut-sebut sebagai Terowongan Toleransi. Yah apapun namanya, jangan sampai semangat merawat pesan perdamaian diantara saudara sebangsa dan setanah air harus pudar apalagi sampai dikhianati oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab.

Sejuk rasanya jika melihat toleransi itu tumbuh sumbur dan berkembang dinegara pluralis seperri Indonesia ini.

Salah satu fakta yang membuat saya kagum adalah ternyata masjid ini dirancang oleh Tokoh Kristen Protestan.

Adalah Frederich Silabanria, pria kelahiran Sumatera Utara ini ditetapkan sebagai pemenang sayembara desain Masjid Istiqlal pada 1955, yang kala itu dewan jurinya diketuai Presiden Soekarno dan beranggotakan arsitek dan ulama.

Saya tak habis pikir, berani-beraninya seorang kristen protestan mengikuti sayembara desain masjid. Menjadi pemenang pula.

Jika kita kaitkan dengan sentimen yang sekarang ini ada, akar rumput mudah sekali tersulut emosinya ketika sudah berbicara tentang perbedaan iman dan keberagamaan. Walaupun sebenarnya perbedaan itu adalah unsur yang melekat pada setiap manusia, kadang kala menjadi alasan kita untuk bertengkar satu sama lainnya.

Nah dari pesan toleransi Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral yang sudah disugguhkan didepan mata kita semua, semoga kita tetap menjaga bangsa ini dengan spirit toleransi yang sama, tulus dan demi kemajuan bangsa.

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun