Fergusoo
Fergusoo Wiraswasta

Spe Salvi Facti Sumus

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Urung Mudik #JanganMudikDulu

21 Mei 2020   21:16 Diperbarui: 21 Mei 2020   21:13 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Urung Mudik #JanganMudikDulu
Sumber : dokpri

Titik masalahnya adalah terletak pada sebagaian orang yang sudah curi start mudik duluan. Kita tentu masih ingat ketika Jakarta memberlakukan Work From Home;  sekolah, kantor, pusat perbelanjaan hingga Pasar secara berangsur-angsur ditutup. Akibatnya secara perlahan-lahan daerah Jakarta dan sekitarnya mulai ditinggalkan oleh para perantau.

Hal ini dibuktikan berdasarkan data temuan dari Facebook Geoinsight. Pada data tersebut memperlihatkan bahwa pada tanggal 1 Januari hingga 29 Maret ada 34,9 juta orang berada di Jabodetabek. Kemudian pada tanggal 3 Mei, jumlah itu berkurang menjadi 33,2 juta orang. Artinya ada sekitar 1,7 juta orang yang sudah meninggalkan kawasan Jabodetabek. 

Akibatnya, jumlah kasus terjadinya penyebaran virus corona diluar Jabodetabek dan Luar Pulau Jawa juga semakin meningkat.

Data dan fakta diatas adalah dua hal yang saling berkaitan. Darinya bisa kita simpulkan bahwa semakin pesat lalu lintas  pergerakan seseorang dari satu daerah ke  daerah lain, maka sebaran virus corona juga akan semakin bertambah. Kita tentu tak mau itu terjadi. Apalagi jika virus corona sudah masuk ke kampung kita.

Alternatif lain karena tak bisa mudik bisa dilakukan dengan mudik virtual. Ini adalah satu cara baru untuk mengakomodir segala gundah gulana karena tak bisa pulang kampung.  Jika kampung halaman kamu tersedia jaringan internet yang memadai, maka mudik virtual  patut kamu coba. Bertemu mereka melalui teleconference tentunya bisa sedikit mengatasi rindu yang sudah berat itu. Tetapi jika dikampungmu belum tersedia jaringan internet, cukup dengan menelpon sanak keluarga disana. Dan jangan lupa, walaupun kamu tidak mudik, THR mu harus  tetap mudik yah.  Heheh

Oleh karena itu, urung mudik sesungguhnya adalah salah satu cara mulia dan terhormat untuk menjaga kesehatan bersama. Bukan hanya keluarga kita tetapi juga seluruh masyarakat kampung yang memang sudah dari dulu sering hidup dalam kesepian.  Tunggulah sampai waktunya akan tiba. Jika semua taat dan disiplin untuk tidak mudik, menjaga jarak, kemana-mana menggunakan masker, mencuci tangan dan perilaku higien lainnya, niscaya kita akan menang dan keluar dari situasi pandemi yang berat ini.  

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun