Fergusoo
Fergusoo Wiraswasta

Spe Salvi Facti Sumus

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Maaf dari Hati yang Terdalam

22 Mei 2020   20:58 Diperbarui: 22 Mei 2020   21:04 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya tetap berusaha mengirimkan pesan maaf. Kali ini dengan cara yang berbeda dan agak ekstrem. Saya menulis permohonan maaf itu kepadanya di instagram stori milikku. Tiba-tiba salah seorang sahabatnya membalas akan mengirimkan pesan itu kepadanya.

Alhasil pesan itu sampai kepadanya. Hal ini saya tahu dari tangkapan layar yang dikirimkan kepada saya melalui pesan wa.

Waktu berputar, dunia berjalan. Saya tetap masih menunggu kata memaafkan darinya. Dan itu berlangsung dengan waktu yang cukup lama.

Kurang lebih 1 tahun, saya harus menunggu datangnya sebuah kata memaafkan darinya. Secara mendadak, permintaan mengikuti yang saya kirimkan kepadanya diinstagram diterimanya. Senang betul saya pada saat itu.

Saya mengirimkan sebuah pesan singkat. Ia pun membalasya. Sepertinya ia telah menjadi sosok yang benar-benar baru. Tutur kata dan pembawaannya semakin menarik dan baik. Ia seperti tidak memiliki beban.

Ia berkata telah memaafkan saya dan telah melupakan semua kenangan pahit itu. Dan saya turut bahagia mendengarnya. Kami pun berteman lagi seperti biasanya. Baik saya ataupun dia sudah bisa kembali berhubungan kembali. Bukan sebagai pacar, namun hanya sebatas teman.

Walaupun menunggu dalam waktu yang tidak singkat, tetapi saya percaya bahwa segala sesuatu itu membutuhkan proses, termasuk memaafkan.  Mendewasakan diri untuk mengampuni dan melupakan kesalahan orang lain adalah dua hal yang menjadi syarat utama memaafkan dari hati.

Karena jika kita ingin memaafkan namun tidak melupakan, kita belum dan tidak akan benar-benar memaafkan kesalahan orang lain terhadap kita. Tetapi menyimpan kesalahan orang lain dalam hati kita malah justru hanya akan menambah beban hidup dan seperti sedang membawa bangkai hewan kemana-mana. Terbayangkan bagaimana aroma busuk bangkai hewan bila kau membawanya kemanapun kamu pergi.

Sebentar lagi kita akan menyonsong Idul Fitei atau Lebaran. Ada proses bertukar maaf disana. Silahkan hubungi siapa yang pernah kamu lukai. Mungkin saja teman sekantor, teman sekolah, orang tua, saudara, istri, anak atau siapa saja yang pernah kamu lukai. Jangan sungkan untuk mau meminta maaf.

Begitu juga dengan memaafkan.  Kamu mungkin bertanya-tanya, kapan momentum yang tepat untuk memaafkan kesalahan orang lain. Jawabannya adalah semakin cepat maka akan semakin baik.

Dalam moment lebaran ini saling menukar maaf tentu akan membawa kita menjadi manusia ilahi yang hakiki. Jangan sampai ada dendam yang baunya seperti bangkai sehingga kamu membawanya kemana saja kamu pergi.

Lepaskanlah beban itu, buka hatimu untuk saling memaafkan dari hati. Niscaya, ibadah dan hari rayamu akan lebih bermakna.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun