Soufie Retorika
Soufie Retorika Penulis

Ibu rumah tangga, yang roastery coffee dan suka menulis feature, juga jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Menjaga Anak Saat Pandemi Covid-19 dan Ramadan

5 Mei 2020   22:47 Diperbarui: 5 Mei 2020   23:01 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjaga Anak Saat Pandemi Covid-19 dan Ramadan
Membaca salah satu hal yang disukai anak-anak | dokpri

Ramadhan kali ini justru menyenangkan bisa full time bersama keluarga, terutama bisa full mengatasi persoalan anak-anak sendiri. 

Aku suka menjadi full house wife, utuh menjadi ibu rumah tangga, yang bermain, belajar, bicara, mendengarkan bahkan... Berantem sama anak-anak. Heeee... Ini maknanya luas, bisa berselisih pendapat dengan anak-anak yang sudah dewasa itu lumrah menurutku. 

Menyusun persepsi anak-anak untuk selalu sama pemikiran jelas tidak mungkin. Meski pun menurut anak-anak ibu itu bawel, sok selalu benar, dan stigma yang saat terpatahkan mereka cuma senyum-senyum.

"Aku baru tahu yang ibu maksudkan, padahal saat itu teman-teman ku sudah memperolok-olok karena menurut mereka sikap ibu kenapa mesti gitu?"

Ya, ibu yang berbuih-buih menjelaskan tidak mempan, cuma waktu yang akhirnya menunjukkan maksud baik ibu.

Apalagi saat Pandemi Covid 19, harus super perhatian, apabila terpaksa anak-anak keluar. Sempat terjadi adu argumentasi saat salah satu mempersoalkan tarawih kita tidak ke masjid.

Jurus ibu-ibu pasti tidak kehilangan akal, demi kebaikan anak-anak. Saya mengerti mereka terpenjara, di rumah dan pekarangan saja. Sebab masih banyak teman-teman mereka yang tidak memberlakukan physical distancing.

Mungkin Lahat tak separah daerah lainnya, tapi mengikuti aturan yang ada dengan diam di rumah dan tetap menjaga jarak tetap kutanami pada anak-anak.

Untungnya Tuhan memberikan pekarangan luas, kesabaran menjelaskan pada anak-anak, semua bisa dilewati. Menjejali dengan kegiatan, hanya itu alat mengalihkan perhatian mereka.

Kebiasaan tidak jajan sembarangan, memasak, membuat sendiri yang mereka sukai sudah saya lakukan sejak kecil. Biarpun iklan jajanan berbuka puasa masih seliweran di sosmed, anak-anak tidak terpengaruh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun