Non Muslim yang Menerima Berkah Ramadhan
Rum tampak berbeda.
Dia sekarang banyak bicara dan lebih ceria. Semua teman diajaknya bicara dan bercanda. Saya tidak tahu apa yang terjadi dalam kehidupan Rum.
Saat akan berpisah, Rum memberi saya sebuah amplop.
"Ini tali asih ari Ro, tolong diterima. Aku diberi tugas beliau untuk menyampaikannya juga kepada teman teman lain" begitu bisik Rum. Saya mengucap syukur dan terima kasih. Ro membagi rejekinya kepada saya walaupun saya non muslim.
Dalam pertemuan selanjunya saya baru mendapat informasi lebih banyak.
Di bulan Ramadhan ini, Ro ingin berbagi berkah rejeki kepada teman teman lamanya. Tak memandang jenis kelamin, agama, akrab atau tidak, cari sebanyak banyaknya dan bagikan.
Kebetulan Rum punya misi pribadi menjalin persaudaraan dan silaturahmi kembali dengan teman teman SMPnya. Belasan tahun lamanya dia berusaha mencari dan menjalin kontak kembali. Sudah ada puluhan teman yang terhubung satu sama lain. Rum menjadi sosok yang sangat berjasa untuk itu.
Dua keinginan mulia itu kemudian menjadi kolaborasi yang membawa berkah bagi kami semua. Berkah bagi yang memberi rejeki, menyalurkan dan yang menerima. Ada doa, syukur terima kasih dan pertemanan yang terjalin kembali.
Pertemanan memang indah. Walaupun hal itu terjadi sudah puluhan tahun lamanya, tetapi jika masa itu dijalani dengan riang gembira, kenangannya takkan bisa dihilangkan.
Dan Ramadhan tahun ini merekatkan kembali pertemanan kami.
Ramadhan memang bulan penuh berkah.
Salatiga 260422.103