Ketika Bekerja di Hari Raya Sudah Menjadi Momen yang Biasa Saja
Hari Raya Idul Fitri biasanya dimanfaatkan oleh banyak orang untuk berkumpul dengan keluarga. Momen yang datang hanya setahun sekali tersebut tentu disambut dengan antusias bagi mereka yang merayakannya.
Hari Raya Idul Fitri sebagai hari raya umat Islam, tentu hal tersebut dijadikan sebagai momen untuk menyambung silaturrahmi dan saling memaafkan. Karena itulah untuk merayakan hari raya tersebut pemerintah biasanya memberikan hari libur dan cuti bersama. Hal tersebut tidak hanya berlaku di kantor pemerintahan tetapi juga perusahaan-perusahaan swasta. Karena hari raya merupakan momen yang spesial sehingga diberikan cuti yang cukup panjang bagi karyawan.
Namun ternyata tidak semua karyawan bisa menikmati cuti bersama selama Hari Raya Idul Fitri. Sebagian ada orang yang tetap bekerja di hari raya. Beberapa profesi memang mengharuskan untuk tetap bekerja karena hal tersebut sudah menjadi kewajiban yang tidak bisa ditinggalkan.
Salah satunya adalah profesi saya yang bekerja di Lapas atau Lembaga Pemasyarakatan. Di mana setiap hari raya saya tidak bisa libur atau mendapat cuti bersama seperti kebanyakan orang lainnya.
Di Lapas atau Rutan di Hari Raya Idul Fitri biasanya membuka layanan kunjungan khusus hari raya sebagai bentuk pelayanan kepada Warga Binaan. Setiap UPT (Unit Pelaksana Teknis) memiliki kebijakan sendiri terkait layanan kunjungan di hari raya.
Kunjungan hari raya ini biasanya dilaksanakan selama tiga hari atau lebih. Tetapi hal tersebut juga tergantung kebijakan pimpinan masing-masing UPT.
Bekerja di hari Raya sudah menjadi momen yang biasa saja
Kebetulan tahun ini saya mendapat piket di hari pertama Idul Fitri. Dulu waktu pertama kali mendapat piket di hari raya saya sedih karena tidak bisa ikut merayakan lebaran di rumah bersama orangtua. Apalagi saat berangkat melihat orang yang pergi ke masjid bersama keluarga. Rasanya sedih karena tidak bisa bersama keluarga hari pertama lebaran.
Sekali dua kali rasa sedih dan iri itu masih ada. Namun sekarang saya sudah menganggapnya sebagai hal yang biasa saja. Seiring berjalannya waktu saya bisa menerima dengan ikhlas untuk tetap bekerja di hari raya. Saya pun menyadari bahwa instansi tempat saya bekerja berbeda dengan instansi lainnya yang bisa libur panjang di Hari Raya Idul Fitri.
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.
Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025