Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Fenomena Perang Sarung Saat Ramadan

31 Maret 2023   21:19 Diperbarui: 1 April 2023   06:19 2141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fenomena Perang Sarung Saat Ramadan
Fenomena perang sarung saat Ramadan. Foto by KabarSurabaya.com

Remaja yang merasa tersinggung berbicara kepada teman-temannya. Singkatnya saling memengaruhi. Dengan dalih setia kawan, teman-temannya mendukung untuk balas dendam. 

Walaupun ada faktor pendukung lainnya,  pertama kali yang bertanggung jawab terhadap kenakalan remaja adalah orang tua. Orang tua sering dianggap tidak becus mendidik anak. Sementara orang tua sendiri merasa didikannya sudah bagus, keras, disiplin.

Bukan saatnya saling menyalahkan. Saya yakin orang tua menghendaki yang terbaik untuk anaknya. Hanya saja lepas pengawasan. Ke mana anak remajanya pergi jika malam. Apa yang dilakukan anak bersama temannya.

Bagaimana orang tua bersikap?

Saya memiliki anak remaja laki-laki, meski dia tidak terlibat dalam geng remaja, tetap merasa khawatir. Terlebih jika malam Minggu keluar rumah. 

Orang tua tidak bisa mengendalikan pergaulan anak di luar rumah. Dengan siapa bergaul dan di mana berkumpul. Namun, sekali-kali kita perlu tahu di mana anak berkumpul dengan temannya. Orang tua pun harus kenal minimal 2 orang temannya.

Dari peristiwa perang sarung, saya mengambil pelajaran dan perlu disampaikan kepada anak 

1. Membuat aturan 

Remaja sekarang dekat sekali dengan kafe, nongkrong. Saya tidak melarang anak untuk kumpul dengan temannya di malam hari. Namun, ada aturan yang ditetapkan, yakni pulang sebelum pukul 23.00 WIB, karena kenakalan remaja umumnya sering terjadi di atas pukul 01.00 WIB atau menjelang sahur. 

2. Dorong anak untuk selalu cerita masalahnya 

Kehidupan anak remaja tidak lepas dari konflik. Baik dengan temannya di sekolah atau di luar. Menurut anak saya konflik paling sering antar pelajar lintas kota.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun