Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.
5 Masjid di Madiun Saksi Sejarah Perkembangan Islam
Seiring perjalanannya, masjid Kuno namanya diganti menjadi Masjid Besar Kuno Madiun. Hal ini setelah masuk ke daftar peninggalan cagar budaya, tahun 1981.
Pengunjung selain melaksanakan ibadah di masjid juga bisa ziarah kubur ke makam para mantan Bupati Madiun. Sekarang Masjid Besar Kuno semakin cantik dengan halaman parkir luas dan bagian selatan dibangun UMKM.
2. Masjid Kuno Kuncen atau Masjid Nur Hidayatulloh
Masjid Kuno Kuncen atau sering disebut Masjid Nur Hidayatullah terletak di Kelurahan Kuncen. Untuk pertama kalinya saya berkunjung ke masjid ini, suasana terasa adem dan nyaman. Tampak penyangga kayu jati menopang bangunan dengan kuatnya. Tidak ada ornamen modern menghiasi bangunan masjid, ini menunjukkan masjid ini sudah tua.
Menurut sumber yang ditulis oleh Januar Imani Ramadhan, 2018, Soloensis, Masjid Nur Hidayatullah berdiri pada akhir abad XVI atau tahun 1567, masa Pemerintahan Pangeran Timur.
Pangeran Timur atau Ki Ageng Panembahan Ronggo Jumeno adalah seorang adipati yang diutus Sunan Bonang untuk menyebarkan ajaran Islam di Madiun.
3. Masjid Agung Baitul Hakim
Masjid Agung Baitul Hakim berada di sebelah barat alun-alun. Jika kita melihat dari depan, masjid ini seperti baru. Hal ini karena masjid mengalami beberapa kali perombakan untuk bagian depan. Namun untuk area inti tetap masih bangunan asli sejak pertama kali dibangun.
Masjid Agung Baitul Hakim dibangun sekitar tahun 1830 masehi pada masa kolonial Belanda yang dipimpin oleh Ronggo Jumeno. Pada tahun 2002 masjid direnovasi dan tahun 2011 ada penambahan luas serambi, membangun kubah dan menara.
Masjid Agung Baitul Hakim memiliki 5 kubah besar dengan warna biru. Satu kubah berada di tengah, bagian depan ada 3 kubah dan sebelah selatan ada 1 kubah. Selain itu ada satu menara tinggi sekitar 25 meter dan setiap sudut ada menara yang lebih kecil.
4. Masjid Ka'bah