Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ngeri! Tradisi Ngabuburit di Tepi Rel Kereta Api

20 Maret 2024   20:36 Diperbarui: 20 Maret 2024   20:37 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ngeri! Tradisi Ngabuburit di Tepi Rel Kereta Api
Foto warga ngabuburit di tepi rel kereta api. Foto dokpri, 20/03/2024

Ngabuburit atau menunggu waktu berbuka puasa sudah menjadi tradisi masyarakat Indinesia. Namun, jika ngabuburit di dekat perlintasan kereta api baru saya temui di Kota Madiun.

Sepanjang rek kereta api di wilayah Daops VII setiap sorenya ramai pengunjung. Bukan saja orang dewasa yang melaksanakan puasa, tetapi anak-anak pun ikut serta.

Bagi saya ini pemandangan yang mengerikan. Berbeda bagi mereka, mungkin ngabuburit di tepi rel kereta ada sensasi berbeda. Apalagi bagi anak-anak, kereta api adalah sesuatu yang aneh. 

Namun, orang dewasa yang mengajak anaknya melihat kereta api dari dekat tanpa sadar akan membahayakan. Bisa saja anak lepas dari pengawasan orang tua dan mendekati kereta yang berjalan. 

Bertahun-tahun pemerintah kota atau pihak KAI seolah-olah merestui kegiatan warganya. Bahkan area tersebut banyak pedagang kaki lima, permainan anak, seperti odong-odong . 

Perlintasan kereta api yang dijadikan tempat ngabuburit warga. Foto dokpri 
Perlintasan kereta api yang dijadikan tempat ngabuburit warga. Foto dokpri 

Beberapa tahun ini sepanjang rel kereta ditertibkan. Pembatas dipasang, warga dilarang melihat kereta api melebihi pembatas. Tujuannya bagus agar keselamatan pengunjung terjaga. 

Oleh karena ada pembatas, warga yang ngabuburit pun terbatas. Selain itu, PT KAI menyediakan kafe kereta api di area tersebut dengan demikian orang dewasa bisa mengajak anak-anak naik miniatur kereta api tanpa membahayakan jiwa. 

Semoga warga semakin menyadari mana tradisi yang berbahaya, mana yang mendatangkan keberkahan. Area perlintasan kereta api bukan tempat yang  tepat untuk rekreasi atau ngabuburit. 

Semoga bermanfaat. Vidionya menyusul kalau sudah punya akun YouTube, hehe. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun