Sri Rumani
Sri Rumani Pustakawan

Rakyat kecil, bukan siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa kecuali Alloh SWT yang sedang berjalan dalam "kesenyapan" untuk mendapatkan pengakuan "profesinya". Sayang ketika mendekati tujuan dihadang dan diusir secara terorganisir, terstruktur, dan konstitusional... Email:srirumani@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ujian di Bulan Ramadan, Melawan Hawa Nafsu

25 Mei 2018   18:39 Diperbarui: 27 Mei 2018   07:18 921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ujian di Bulan Ramadan, Melawan Hawa Nafsu
mobavatar-com-5b0887eadd0fa85ebe71aec2.jpg

Hubungan yang harmonis (saling menghormati, memahami, merasakan) antara penjual warung makan dan orang yang sedang berpuasa, dapat menciptakan suasana yang aman, nyaman, tenang, dan kondusif. Tidak ada saling syah wasangka, arogansi karena kuasa dengan payung "toleransi" dan menegakkan aturan.

Semuanya berjalan serasi, indah, dan menyenangkan sehingga menyambut hari Raya Idul Fitri semua senang, bagi warung penjual makanan mendapatkan untung sehingga dapat membeli baju baru untuk anak istri, yang puasa pun dapat meningkat iman dan takwanya. Nikmat mana lagi yang di dustakan?

Bagaikan ulat, yang sudah menjadi kupu-kupu yang indah menawan bagi semua orang. Setelah menjalani puasa dapat lulus ujian dan berubah sikap, sifat, tingkah laku, dan kata-katanya selalu menyejukkan, lembut bagi yang mendengarkan, tidak lagi meledak-ledak, yang kasar dan tidak sopan. Inilah nikmatnya puasa dapat menahan hawa nafsu lahiriah dan batiniah, jiwanya tenang, pasrah, ikhlas, dan tetap semangat dan berenergi menyebarkan "virus" kebaikan.

Yogyakarta, 25 Mei 2018 pukul 13.06    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun