ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/
Mengajarkan Anak Beribadah adalah Menjaga Amanah
Abu Dawut dan Hakim meriwayatkan dari Amr bin Syua'aib dan bapaknya dari kakeknya, bahwa Rasulullah pernah bersabda : " Perintahkan anak-anakmu untuk melaksanakan salat apabila mereka telah berusia tujuh tahun, dan apabila mereka telah berusia 10 tahun, maka pukullah mereka (apabila tidak mau melaksanakan salat) dan pisahkan tempat tidur mereka".
Semakin menginjak remaja seorang anak akan mengalami banyak problematika kehidupan oleh sebab itu harus diberikan saksi yang tegas apabila melakukan perbuatan yang menyimpang dari masalah kewajibannya kepada Allah. Agar tidak mengulangi lagi dan meremehkan perintah Allah.
Mengajarkan Anak Ibadah di Bulan Ramadan
Sesuai dengan yang telah dipaparkan di atas, dalam mengajarkan anak untuk beribadah bulan Ramadan berikan pelajaran agar beribadah sesuai kemampuan usianya. Tidak boleh langsung memaksakan anak untuk berpuasa penuh pada usia yang belum waktunya, karena jangan-jangan akan berpengaruh terhadap perkembangan badannya. Namun kita bisa mengajarkannya secara bertahap.
Misalnya, pada anak usia 5 tahun kita anak memberikan susu dan makannya dengan lebih berjarak sejam-dua jam. Kalau biasanya begitu terasa haus anak akan meminta minum mulai diberi pengertian untuk menunda sebentar. Sambil menunda kita bisa ajak anak untuk bermain atau membaca buku-buku cerita keagamaan, tentang keteladanan Rasulullah dan para sahabatnya.
Pada usia 6-7 tahun anak-anak boleh ikut sahur, namun nanti jam 12 siang atau saat Dhuhur anak boleh makan minum, sampai Asar boleh minum lagi dan ikut berbuka puasa saat Azan Magrib terdengar.
Usia 8-10 tahun kita bisa mengajarkan anak untuk mengatur jarak makan lebih lama lagi, jadi setelah ikut sahur baru boleh makan dan minum nanti setelah Azan Dhuhur dan setelah itu menahan makan dan minum kembali sampai Azan Magrib berkumandang.
Dalam keadaan sehat dan tanpa gangguan apapun anak mulai usia 11 tahun sudah bisa ikut menjalani puasa sehari penuh, dari terbit fajar hingga Azan Magrib terdengar.
Selain menjalankan ibadah puasa ajari anak dengan memberikan contoh real, untuk memperbanyak ibadah lainnya. Seperti memperbanyak tadarus membaca Al-Qur'an dan ikut Salat Tarawih di Masjid. Jangan kita menyuruh anak untuk rajin membaca Al-Qur'an namun kita hanya rajin membuka HP , sebaiknya kita lakukan ibadah bersama-sama dengan seluruh anggota keluarga agar anak menjadi lebih bersemangat.
Berikan Reward
Bila anak kita telah berusaha melakukan apa yang kita ajarkan seperti berusaha untuk berpuasa dengan baik, belajar tadarus dengan konsisten dan tartil, rajin untuk mengikuti Salat Tarawih di masjid alangkah baiknya bila kita ikut menghargai usahanya tersebut. Dengan memberikan dukungan, semangat dan reward. Reward tidak harus barang yang mahal tapi barang yang memang dibutuhkan anak-anak saat itu, dan sesuai juga dengan isi kantong kita. Yang penting anak merasa dihargai dan diberikan dukungan, agar semangat ibadahnya tidak kendur. Atau ditanya kalau buka puasa nanti maunya makan apa, dan kita juga berusaha untuk memenuhi keinginan anak.