Makna Ramadan sebagai Bulan Penuh Kesabaran
Makna bulan ramadan bagi umat muslim adalah bulan yang penuh dengan kebaikan dan keberkahan. Berpuasa pada bulan ramadan adalah salah satu rukun islam yang wajib dijalankan.
Selama ramadan, kita diwajibkan untuk berpuasa sebulan lamanya. Selama berpuasa, umat muslim diwajibkan untuk menahan segala jenis hawa nafsu, berperilaku sabar, dan menahan diri dari hal-hal yang dilarang.
Melaksanakan ibadah puasa di bulan ramadan adalah kewajiban setiap umat muslim. Orang yang berpuasa diharuskan menahan diri dan mengendalikan hawa nafsu sehingga melatih diri untuk bersabar.
Arti kata sabar secara bahasa adalah menahan diri, sedangkan secara syar'i, bentuk sabar adalah menahan diri dalam tiga perkara. Yang pertama adalah ketaatan kepada Allah, kedua adalah dari hal-hal yang diharamkan, dan ketiga yaitu menghadapi takdir Allah yang dirasa berat.
Bulan ramadan adalah momen yang tepat untuk mendidik dan melatih kesabaran agar menjadi pribadi yang lebih baik dengan memanen pahala yang berlipat ganda.
Di bulan ramadan, umat muslim dapat meraih pahala dengan melakukan kebaikan-kebaikan, berpuasa, melaksanakan ibadah taraweh, tadarus, zikir, berbagi makanan untuk berbuka maupun sahur, bersedekah serta berbagai kebaikan lainnya yang dapat melahirkan ketaatan. Semua hal tersebut membutuhkan kesabaran dalam mengerjakannya.
Saat berpuasa kita melatih diri untuk menahan lisan dari kebohongan, membicarakan kejelekan orang lain atau menyakiti orang lain dengan kata-kata yang tidak seharusnya. Menahan lidah agar lisan berkata baik tentunya membutuhkan sebuah kesabaran.
Ketika seseorang menjalankan ibadah puasa, maka diwajibkan untuk menahan diri dari rasa lapar dan dahaga, yang dimulai dari mulai terbitnya fajar hingga waktu terbenamnya matahari, serta menahan diri dari perbuatan yang membatalkan puasa dengan niat ikhlas untuk mengharapkan ridha Allah SWT.
Hal-hal tersebut tidaklah akan bisa ditinggalkan kecuali dengan adanya kesabaran. Maka esensinya, ramadan mencakup semua jenis kesabaran.
Tujuan dari berpuasa adalah menghasilkan ketakwaan, sebagaimana yang tertera dalam surah Al Baqarah ayat 183.