Suaib Prawono
Suaib Prawono Penulis

Bukan siapa-siapa, hanya penikmat kopi dan makanan khas Nusantara

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Jihad Akbar dan Takbir Kemenangan

3 April 2024   05:06 Diperbarui: 10 April 2024   08:42 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jihad Akbar dan Takbir Kemenangan
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Selain itu, hari kemenangan atau Idulfitri juga sering kali dimaknai sebagai hari pembebasan; yaitu pembebasan diri dari belenggu dosa akibat kebencian, dendam dan keserakahan. Karena itulah, momentum lebaran atau hari kemenangan sering kali dijadikan sebagai wahana untuk menyambung silaturahmi dan sekaligus melebur dosa antar sesama manusia, sebab seseorang belum dikatakan beridulfitri jika dalam hati dan pikiran mereka masih menyimpan perasaan dendam dan kebencian.

Pada akhirnya, takbir dan tahmid yang dilantunkan di hari kemenangan tentu tidak hanya sekadar bermakna menganggungkan dan memuji kebesaran Allah Swt, tetapi juga bagian dari ekspresi kemenangan pribadi,  bukan karena berhasil merampas, membenci, menyakiti, apalagi membunuh manusia, melainkan karena berhasil berperang melawan dorongan hawa nafsu, sifat keserakahan dan kesombongan yang kerap mengundang permusuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun