Suciati Lia
Suciati Lia Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Menanam Kasih: Mengajarkan Anak Berbagi dalam Ramadan untuk Membentuk Karakter Mulia

14 Maret 2024   05:55 Diperbarui: 14 Maret 2024   05:56 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menanam Kasih: Mengajarkan Anak Berbagi dalam Ramadan untuk Membentuk Karakter Mulia
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

          Selain itu, orang tua dapat membacakan kisah cerita bergambar kepada anak dan menceritakan maksud dari buku. Hal ini sangat penting untuk penanaman karakter peduli. Dengan gambar yang menarik setidaknya akan mendorong anak untuk bertanya. Rasa tahunya akan muncul untuk bertanya dan mengetahui isi bukunya. Selain itu, kita bisa libatkan anak dalam kegiatan sosial lainnya agar menjadi kenangan indah kelak dewasa. Dengan aksi nyata setidaknya merupakan contoh nyata yang anak pelajari dari kehidupan.

          Nah begitulah beberapa aksi nyata yang dapat kita tanamkan sebagai contoh langsung kepada anak. Anak kita adalah titipan yang mesti kita perhatikan akhlaknya di tengah terkikisnya akhlak oleh pengaruh lingkungan, pergaulan dan adanya teknologi. Dengan kerja keras kita setidaknya ada harapan bahwa kita ikut serta memberikan kenangan untuk anak agar kelak dewasa dapat mengikuti jejak yang kita lakukan. Semoga bulan yang penuh berkah memberikan kemudahan setidap langkah untuk menggapai kehidupan yang kekal. Apa yang kita miliki tidak akan kita bawa saat kematian datang menghampiri termasuk anak dan harta yang dimiliki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun