Suciati Lia
Suciati Lia Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Menyikapi Puasa di Bawah Cuaca Ekstrem: Tantangan dan Cara Mengatasinya

17 Maret 2024   06:34 Diperbarui: 17 Maret 2024   06:47 842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyikapi Puasa di Bawah Cuaca Ekstrem: Tantangan dan Cara Mengatasinya
Sumber: Gambar oleh sgrunden dari Pixabay 

Menyikapinya dengan bijak

Banyak cara yang bisa kita lakukan agar bisa beribadah di cuaca ekstrem, salah satunya dengan mandi. Dengan mandi, kita memperoleh kesegaran baru meskipun itu tidak berlangsung lama. Dengan mandi, setidaknya mengurangi rasa kantuk yang tiba-tipa menyapa. Dengan mandi, kita bisa memanfaatkan waktu untuk tetap menjaga kualitas ibadah wajib dan sunnah lainnya serta bisa menikmati istirahat siang di saat kondisi tubuh memerlukannya.

Mensyukuri keadaan dengan iklhlas

Terkadang kita menghadapi cuaca ekstrem membuat hati menggerutu dan mengharapkan fasilitas kehidupan seperti orang berada. Padahal untuk bisa makan dan minum saja itu lebih dari cukup untuk bertahan hidup. Bermimpi boleh saja, namun mengharapkan sesuatu yang melebihi batas kemampuan akan membuat hati tersiksa. 

Untuk itu, dengan menikmati keadaann dengan lapang dada akan membuat kesehatan mental kita terjaga. Begitu pula hati dan pikiran postif akan selalu hadir menemani langkah hidup kita untuk terus meningkatkan kualitas diri dalam menyikapi segala tantangan kehidupan dengan bijak tanpa harus mengeluh dan berputus asa.

Cuaca ekstrem saat berpuasa bukan halangan kita dalam menjalankan ibadah puasa. Semua persoalan jadikanlah tantangan agar kita mampu mengatasinya. Sebab, Allah tidak akan memberikan suatu ujian melebihi batas kemampuan hamba-Nya. 

Oleh karena itu, kita percaya bahwa Allah memberikan cuaca tersebut yang menurut kita tidak baik belum tentu nantinya. Kita juga tidak tahu kejutan yang diberikan Allah kepada kita kelak. 

Untuk itu, syukuri keadaan yang ada agar kita sama-sama memperoleh berkah dan keistimewaan di bulan Ramadan. Hindari rasa mengeluh, mengerutu, dan menyalahkan keadaan yang membuat hidup semakin terbebani. Ciptakan rasa bahagia, sebab bahagia itu sederhana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun