Sudomo
Sudomo Guru

Trainer Literasi Digital | Ketua Komunitas Guru Penggerak Lombok Barat | Duta Teknologi Kemendikbudristek 2023 | Penulis Buku

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Idulfitri Kok Tidak Mau Memaafkan Orang Lain?

29 April 2023   00:05 Diperbarui: 29 April 2023   00:22 1116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Idulfitri Kok Tidak Mau Memaafkan Orang Lain?
Ilustrasi saling memaafkan keluarga besar dan tetangga saat lebaran (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Orang tua bisa menceritakan akhlak mulia nabi yang pemaaf. Melalui cerita anak tidak akan merasa digurui. Melalui cerita juga anak akan lebih mudah mencerna pentingnya saling memaafkan dengan sesama. Selain itu, pemahaman ini bisa dilakukan dengan cara mengajak anak untuk ikut bersalaman saling memaafkan setelah selesai salat Idulfitri. 

2. Membuat Catatan Kesalahan Bersama

Orang tua mengajak anak untuk melakukan introspeksi diri. Orang tua bersama anak membuat catatan tertulis atau tidak tertulis tentang kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuat. Pelibatan anak akan membuat mereka mengakui kesalahan-kesalahan yang telah diperbuatnya pada orang tua. 

Demikian halnya orang tua terhadap anak. Menjadi orang tua bukan berarti tidak pernah melakukan kesalahan pada anak. Adanya catatan bersama ini akan membuka ruang saling memaafkan. 

3. Mengajak Anak Saling Memaafkan

Ini merupakan hal mudah yang sangat sulit dilakukan. Orang tua akan lebih mudah meminta maaf kepada orang lain dibandingkan kepada anak. Orang tua terkadang gengsi mengakui kesalahan dan meminta maaf kepada yang lebih muda. 

Oleh karena itu, orang tua haruslah lebih dulu meminta maaf berdasarkan catatan bersama. Melalui contoh ini, anak akan termotivasi untuk bisa saling memaafkan. 

4. Mengajak Bersilaturahmi ke Keluarga dan Tetangga

Silaturahmi ke keluarga dan tetangga merupakan strategi efektif menanamkan akhlak pemaaf pada anak. Dengan bersilaturahmi saat Idulfitri anak akan belajar saling memaafkan secara langsung, ada atau tidak ada kesalahan. 

Berdasarkan uraian di atas, akhlak pemaaf haruslah ditanamkan sejak dini. Bisa dilakukan saat Idulfitri maupun di luar momen Idulfitri. 

Orang tua yang tidak mau memaafkan orang lain saat Idulfitri tentu menjadi contoh tidak baik bagi anak-anaknya. Tentu sebagai orang tua tidak mau jika anak-anaknya tidak bisa saling memaafkan dengan orang lain, bukan? 

Demikian halnya jika orang tua saja telah memaafkan orang lain saat Idulfitri tentu akan menjadi teladan bagi anak-anaknya. Anak-anaknya akan melihat sosok orang tuanya sebagai pemaaf. Hal ini akan direkam dalam ingatan sebagai tuntunan. Jadi, tidak ada alasan lagi untuk tidak saling memaafkan saat Idulfitri.

Semoga bermanfaat! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun