Pintu-pintu Pembuka Rezeki
Rezeki atau nikmat merupakan anugerah dari Allah Swt. Rezeki terbagi menjadi dua kategori, yaitu umum dan khusus. Kategori umum meliputi hal-hal duniawi, seperti kesehatan, keberlimpahan harta. Sedangkan kategori khusus meliputi hal-hal ukhrawi, seperti amal shaleh, iman. Rezeki ini wajib kita syukuri bersama. Sesuai dengan yg tertulis di dalam surat Ibrahim: 7 yang memerintahkan untuk selalu bersyukur agar nikmat terus bertambah, jika tidak, maka akan terkena adzab dari Allah Swt. Dalam penerimaan rezeki ini, manusia terbagi ke dalam kedua golongan. Pertama, sesuai surat al-Fajr: 15, manusia dalam golongan ini jika ia mendapatkan rezeki dari cobaan yg didapat, maka mereka akan berkata "Tuhan sedang memuliakanmu". Kedua, sesuai dengan surat al-Fajr: 16, manusia dalam golongan ini jika ia mendapatkan cobaan tapi Tuhan membatasi rezekinya, maka mereka akan berkata "Tuhan sedang menghinakan ku". Selanjutnya, Allah langsung memberikan jawaban di ayat 17 nya, yaitu sekali-kali tidak. Artinya, perlakuan Allah ini tidak seperti yg manusia kira. Jika ditelisik lebih dalam lagi, sebenarnya Allah memberikan rezeki itu bagian dari cobaan juga, apakah dia benar-benar menggunakan rezeki tersebut dengan baik atau justru berfoya-foya. Dan Allah pun membatasi rezeki itu adalah sebuah cobaan, bagaimana seseorang menyikapinya, apakah dengan istighfar dan taubat atau malah mengeluh dan takut.
Istighfar dan taubat merupakan salah satu pintu pembuka rezeki. Istighfar artinya minta ampun atas segala dosa yg diperbuat dan taubat adalah sikap untuk tidak lagi melakukan dosa itu lagi atau jatuh di lubang kegelapan yg sama. Dengan istighfar dan taubat menandakan manusia itu hina-dina di hadapan Allah Swt dan selalu mengharapkan ampunan dari Allah Swt. Pintu selanjutnya adalah ketakwaan. Takwa itu menjalankan seluruh perintah Allah dan menjauhi seluruh larangan-Nya. Dengan kita menjalankan semua yg diperintahkan oleh Allah, niscaya rezeki akan datang. Pintu selanjutnya adalah sedekah. Sedekah harus kita tunaikan di keadaan kita yg sekarang dan jangan ditunda-tunda sampai esok hari. Sebenarnya, sedekah itu tidak mengurangi harta tapi justru menambah tabungan kita di akhirat kelak. Jika ingin bersedekah jangan ditunda-tunda. Pintu selanjutnya adalah silaturahmi. Silaturahmi ini dapat mendatangkan rezeki karena sifatnya yg hablum min an-nas. Artinya, jika sudah tersambung kepada manusia, berarti sudah nyambung kepada Allah Swt (hablum min Allah). Pintu selanjutnya adalah pintu doa yg selalu kita panjatkan. Selipkan doa kita kepada Allah dengan memuji-Nya terlebih dahulu baru datangkan hajat kita.
Di bulan Ramadhan, bulan yg suci ini, kita harus memperbanyak istighfar dan taubat, selalu meningkatkan derajat ketakwaan kita, selalu bersedekah baik dalam keadaan lapang atau sempit, selalu nyambung tali persaudaraan, dan selalu berdoa dan husnudzon kepada Allah Swt. Kita manfaatkan bulan suci ini dengan sebaik mungkin dan optimalkan diri agar tidak melakukan hal yg sama pada bulan Ramadhan tahun lalu, setidaknya bulan Ramadhan tahun ini meningkat kualitas dan kuantitasnya. Jadikan bulan suci ini untuk berlomba-lomba dalam kebaikan