Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Penulis

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Jabat Tangan, Open House, dan Idulfitri 1440 Hijriah

6 Juni 2019   00:04 Diperbarui: 6 Juni 2019   00:13 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jabat Tangan, Open House, dan Idulfitri 1440 Hijriah
medcom.id

Berpuasa sebulan penuh itu dengan disertai keimanan merupakan ibadah dengan banyak pahala. Titik tertinggi capaian muslim-muslimah setelah Ramadan yaitu mencapai derajat takwa. Satu derajat ketika seseorang mampu melaksanakan apa saja yang diwajibkan, dan mampu menjauhi semua yang dilarang-Nya.

Banyak pelajaran dari peristiwa setelah salat dan khutbah Idul Fitri selesai. Apa itu? Peristiwa nasional yang spontan antar sesama warga bangsa. Namanya halal bi halal, dan lebih spesifik maaf memaafkan.

Meski kadang terkesan hanya seremonial, basa-basi, dan sekadar pemanis bibir; tak sedikit acara rutin itu memang mengembalikan dua hati yang pernah etak dan saling menjauh karena perbedaan dan konflik. 

Akhirnya bersalaman, atau berjabat tangan, menjadi lambang saling memaafkan. Saling mengikhlaskan, sehingga tidak ada kesalahan lagi diantara orang-orang yang bersalaman tersebut.

*

Pagi tadi antrean masyarakat terlihat mengular hingga lebih dari 20 meter di pintu sebelah barat Monumen Nasional (Monas) Jakarta,. Mereka secara khusus menyempatkan datang untuk mengucapkan selamat Idul Fitri kepada Presiden Joko Widodo.

Pantauan Kompas.com, antrean masyarakat tak teratur dan tak terkendali. Sejumlah orang yang baru datang ke antrean terlihat langsung ingin masuk ke dalam barisan antrean. "Ayo jangan nyelak. Ngantre dari belakang," teriak beberapa orang dalam antrean.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar "open house" di Istana Kepresidenan, Rabu (5/6/2019), usai menjalankan shalat id di Masjid Istiqlal. " Open house" dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama, yakni pukul 09.00 - 10.00 WIB bagi pejabat negara. Sesi kedua, dari pukul 10.00 - 12.00 WIB untuk masyarakat umum. 

Beberapa fakta di atas bila dirangkaikan menjadi begini: Ada "open house", yang diselenggarkan presiden, yang dihadiri para pejabat dan rakyat, untuk saling memaafkan. 

Warga masyarakat tampak mengular, dengan antusias datang secara khusus, hingga ada yang berusaha menerobos antrean. Mereka ingin menghapus kesalahan dengan saling memaafkan, tetapi bersamaan dengan itu justru membuat kesalahan baru.

Bayangkanlah andai tidak ada acara halal bihalal seperti itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun