Sultani
Sultani Freelancer

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

6 Langkah Persiapan untuk Menciptakan Keseimbangan Kerja, Hidup, dan Ibadah

23 Maret 2024   06:41 Diperbarui: 23 Maret 2024   07:02 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
6 Langkah Persiapan untuk Menciptakan Keseimbangan Kerja, Hidup, dan Ibadah
Ilustrasi kegiatan meditasi sebagai cara untuk menciptakan keseimbangan kerja, hidup, dan ibadah (Sumber: IDNTimes.com)

 

Membangun dukungan sosial dari teman-teman, keluarga, atau komunitas keagamaan juga penting. Mereka dapat memberikan dukungan moral dan praktis dalam menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan ibadah. Bersama-sama, kita dapat saling mengingatkan dan memotivasi untuk tetap berpegang pada nilai-nilai kita.

6. Menjaga Konsistensi

Konsistensi adalah kunci dalam menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan ibadah. Tetaplah konsisten dalam melaksanakan ibadah kita, meskipun terkadang kita mungkin menghadapi tantangan atau kesibukan di tempat kerja. Dengan menjaga konsistensi, kita dapat memperkuat ikatan spiritual kita dan tetap berada di jalur yang benar.

Bagaimana kita mempertahankan keseimbangan yang telah kita raih? Ini memerlukan keberlanjutan aksi. Kita perlu menerapkan disiplin dan konsistensi dalam menjaga keseimbangan diri. Ini bisa berarti, menetapkan batas-batas yang sehat antara waktu kerja dan waktu bersama keluarga, menjaga rutinitas ibadah yang telah kita bangun selama Ramadan, dan tetap fleksibel dalam menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Ilustrasi menjaga ibadah demi keseimbangan hidup dan kerja (Sumber: IDNTimes.com)
Ilustrasi menjaga ibadah demi keseimbangan hidup dan kerja (Sumber: IDNTimes.com)

Dengan kesadaran, persiapan, eksekusi, dan keberlanjutan aksi, kita dapat mencapai keseimbangan yang diinginkan dalam kehidupan kita, tidak hanya selama Ramadan, tetapi juga sepanjang tahun. Puasa Ramadan adalah waktu yang tepat untuk merenungkan hal ini dan memulai perjalanan menuju keseimbangan yang lebih baik dalam hidup kita. Dalam Ramadan Bercerita 2024 ini Saya ingin menegaskan bahwa puasa Ramadan hanya latihan diri untuk menciptakan keseimbangan dalam hidup, kerja, dan ibadah yang baru dimulai setelah Ramadan berakhir.

Depok, 23 Maret 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun