Sultani
Sultani Freelancer

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Nasida Ria dan Lirik-lirik Lagunya yang Masih Terngiang

26 Maret 2024   05:37 Diperbarui: 26 Maret 2024   05:37 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nasida Ria dan Lirik-lirik Lagunya yang Masih Terngiang
Ilustrasi kolaborasi Nasida Ria - JKT48 (Sumber: Jawapos.com)

Karena saking populernya lirik-lirik awal dari lagu ini masih terngiang sampai sekarang. Lirik yang terngiang itu adalah "...Banyak yang cinta damai/ Tapi perang makin ramai/ Bingung bingung ku memikirnya..."

Dari lagu Perdamaian ini Nasida Ria tampaknya hendak mengungkapkan kekhawatiran kita semua tentang kondisi dunia yang selalu dilanda perang meskipun berbagai upaya perdamaian terus dilakukan. Perang yang makin ramai seperti ungkapan dalam lirik lagu tersebut mengacu pada perlombaan berbagai jenis senjata dari negara-negara adidaya yang menguasai teknologi militer di dunia.

Mengapa saya bisa terngiang terus dengan lirik-lirik lagu yang mengandung pesan kemanusiaan yang sangat tinggi nilainya? Karena lagu ini muncul di tengah persaingan teknologi senjata antara Amerika Serikat dengan sekutunya dan Rusia beserta sekutunya. Nasida Ria seolah menyuarakan kekhawatiran bangsa Indonesia tentang berbagai kontradiksi di balik persaingan tersebut.

Kontradiksi tersebut diwakili dengan lirik "Banyak yang cinta damai, tapi perang makin ramai". Meskipun liriknya terdengar biasa namun memiliki kekuatan diplomasi dan daya kritis terhadap keangkuhan negara-negara yang sudah maju persenjataannya. Karena dengan persenjataan tersebut mereka seenaknya saja memicu perang di negara-negara kecil.

Lagu perdamaian dari Nasida Ria juga mengapresiasi berbagai upaya perdamaian yang disponsori oleh PBB maupun inisiatif negara-negara yang bertikai, namun kenyataannya produksi senjata semakin banyak sehingga perang menjadi ramai.

Karena itulah di akhir lirik tersebut Nasida Ria seperti menyindir negara-negara maju bahwa percuma mereka mengadakan perdamaian kalau mereka masih terus memproduksi senjata untuk membunuh sesama umat manusia. Kata-kata "bingung bingung ku memikirnya" adalah ungkapan ketidak berdayaan bangsa kita dan semua negara berkembang dalam menghadapi serangan bersenjata dari negara-negara maju.

Semua lagu Nasida Ria selalu diberi judul dengan nuansa dakwah, kemanusiaan, dan cinta kasih sebagai manifestasi dari pemahaman religi. Beberapa di antaranya adalah Jilbab Putih, Kota Santri, Istighosah, Surga di Balik Dosa, Munafik, Kuncinya Surga, Bom Nuklir, Tahun 2000, Hayul Hadi, Ya Imamurusli, Ya Habibal Qalbi, Yasir Lana, dan Bismillah.

Semua lagu Nasida Ria diberi judul yang cukup unik sehingga lagunya mudah diingat oleh penggemarnya. Kekuatan pesan dakwah dan kemanusiaan membuat judul lagu Nasida Ria akan terngiang terus di teling pendengarnya.

Misalnya lagu Kota Santri yang liriknya menggambarkan kehidupan di kota Santri yang dinamis sehingga membuat orang-orang penasaran untuk mendengarkan lebih jauh isi lagunya. Selain itu, lirik-lirik yang mudah diingat akan terngiang sebagai pesan dengan beragam makna bagi pendengarnya.

Misalnya pada lirik  "Suasana di Kota Santri, asyik senangkan hati," yang hendak membangun antusiasme remaja putri untuk masuk pesantren karena tempatnya asyik dan menyenangkan hati.

Ilustrasi perang nuklir 
Ilustrasi perang nuklir 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun