Sultani
Sultani Freelancer

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Iktikaf sebagai Jalan Pengembangan Kualitas Diri Seorang Penulis

6 April 2024   21:37 Diperbarui: 7 April 2024   12:28 1328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Iktikaf sebagai Jalan Pengembangan Kualitas Diri Seorang Penulis
Umat Islam melakukan iktikaf di Masjid Jakarta Islamic Centre (JIC), Koja, Jakarta Utara, Selasa (12/4/2022). (KOMPAS/AGUS SUSANTO)

Iktikaf tidak hanya tentang daya cipta tulisan yang lebih bermakna, tetapi juga tentang memperkuat kualitas diri seorang penulis. Dalam keheningan masjid, kita menemukan kedamaian batin dan kekuatan spiritual yang memperkuat ketabahan dan keteguhan hati. 

Kita belajar untuk menghadapi tantangan dengan sikap yang lebih tenang dan sabar, sehingga mampu mengatasi hambatan-hambatan dalam proses kreatif di dalam diri.

Ketika iktikaf berakhir kita siap untuk menulis dengan lebih antusias, lebih terinspirasi, dan lebih terhubung dengan pembaca daripada sebelumnya. Sebagai jalan yang menghubungkan antara pikiran dan hati, iktikaf telah membantu kita menjadi penulis yang lebih baik dan pribadi yang lebih kuat. Dengan demikian, iktikaf merupakan jalan yang membawa penulis menuju peningkatan kualitas karya dan kualitas diri yang tak ternilai harganya.

Terkoneksi dengan Pembaca

Iktikaf sebagai praktik spiritual di mana seseorang mengisolasi diri untuk beribadah dan introspeksi, memiliki dampak yang signifikan bagi para penulis  dalam menjaga kualitas dan kekuatan karyanya. 

Iktikaf dan semua model pembelajaran berbasis isolasi diri ini bertujuan untuk meningkatkan konsentrasi dengan menjauhkan diri dari gangguan dan distraksi eksternal.

Isolasi diri ini akan memberikan kesempatan kepada kita sebagai penulis untuk melakukan introspeksi dan refleksi mendalam, yang dapat merangsang kreativitas mereka. 

Kita dapat menemukan sudut pandang yang lebih dalam dan makna yang lebih mendalam untuk menginspirasi pembaca. Di sinilah kita akan terkoneksi dengan pembaca melalui konten-konten yang relevan dan lebih bermakna.

Ilustrasi orang menulis (Sumber: Antaranews.com)
Ilustrasi orang menulis (Sumber: Antaranews.com)

Seorang penulis sering kali menghadapi tugas yang tidak mudah: bagaimana menyampaikan pesan yang bermakna dan relevan kepada pembaca. Dalam upaya untuk mencapai hal ini, penting bagi penulis untuk meluangkan waktu untuk melakukan iktikaf atau isolasi diri sebagai jalan kontemplatif.

Kegiatan isolasi diri dengan menjauh dari gangguan dunia luar, dapat membantu kita untuk memusatkan perhatian mereka pada refleksi mendalam tentang nilai-nilai, pengalaman hidup, dan pemikiran yang mereka ingin sampaikan kepada pembaca. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

15 March 2024

MYSTERY CHALANGE

Mystery Challenge | Video Youtube to KGNow Semarak Pasar Takjil
ramadan bercerita 2024  ramadan bercerita 2024 hari 5 
16 March 2024
Lokasi Ngabuburit Favorit
ramadan bercerita 2024 ramadan bercerita 2024 hari 6
17 March 2024
Menu Sahur Tinggi Serat
ramadan bercerita 2024 ramadan bercerita 2024 hari 7

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun