Perspektif yang Positif Terhadap Pengobatan Ibu Ida Dayak
Terkait pengobatan yang dilakukan Ida Dayak menimbulkan banyak presfektif yang berbau negatif. Ada yang mengatakan Idak Dayak memberi pengobatan yang palsu kapada pasiennya, dan ada pula bocoran yang mengatakan Ida Dayak tidak sakti dan ada juga yang memgatakan Ida Dayak memiliki kesaktian yang sulit dipahami oleh manusia. Persfektif ini menimbulkan pro dan kontar bagi pengemar media sosial secara khususnya. Dalam hal ini, kompasianer sendiri mau menangapi apa yang dipermasalahkan oleh dunia mengenai Ida Dayak.
Ida Dayak merupakan orang yang berasal dari suku Dayak asli. Suku Dayak sendiri terkenal memiliki hal magic yang sulit dipahami oleh orang awan. Pengobatan yang dilakukan oleh Ida Dayak merupakan hasil kolaborasi Idak Dayak dengan Sang leluhur. Sang leluhur sendiri memilih Ida Dayak sebagai perpanjangan tangannya. Tentu hal ini bukan menunjukan Ida Dayak adalah orang yang biasa-biasa saja. Ini sebenarnya menunjukan kepada manusia bahwa Ida Dayak memiliki hal yang istimewa, yakni kejujuran, kerendahan hati dalam melayani, tidak ambisi terhadap hal-hal duniawi, tidak memiliki niat jahat terhadap orang lain. Sebenarnya siapa saja dapat melakukan hal yang sama seperti Ida Dayak. Namun, yang menjadi pertanyaanya adalah apakah setiap orang memiliki keistimewahan yang Ida Dayak miliki.
Bagi siapa saja yang mau mengomentari apa yang telah Ida Dayak lakukan terhadap pasiennya, janganlah mengomentari hal-hal yang negatif dan belum tentu benar. Sebaiknya harus benar-benar memahami latar belakang Ida Dayak siapa. Jika salah dalam menanggapi pengobatan yang dilakukan oleh Ida Dayak terutama membentur nama baik pribadinya harus bertangung jawab atas konsekuensinya sendiri. Ingat, magic yang sulit dipahami belum tentu benar dan belum tentu salah, jangan sampai memberikan dampak yang negatif bagi orang yang memiliki persfektif salah terhadap Ida Dayak.
Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya
Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?
