Bahagianya Jika Kalimat Akhir Kita
Beda dengan Iblis. Dia menyesal tapi somhong. Dia menyadari kesalahannya. Tetapi syaratnya dia harus mendatangi kubur nabi Adam dan sujud kepadanya. Iblis tidak mau. Maka terlaknatlah Iblis. Tapi Iblis meminta 3 hal kepada Allah yakni agar umurnya ditangguhkan sampai kiamat, diberi anak cucu setiap Adam ada anak cucu, dan dia diberi izin untuk menyesatkan anak cucu Adam untuk diajak bersama ke neraka.
Puasa sarana jadi taqwa
Syariat islam yang komprehensif untuk menjadikan orang beriman taqwa adalah puasa. Allah jamin berjadi taqwa jika ikuti prosedur puasa. Seperti apa? Berpuasalah seperti orangbterdahulu puasa. Siapa itu? Para nabi dan rasul, orang soleh, para sahabat nabi. Merka berpuasa dengan hati. Karena itu mereka hati-hati. Mereka berpuasa tetapi tak mengunpat dan mencela. Mereka puasa tetapi tidak menyombongkan diri. Merek banyak menangis sedikit tertawa. Merka puasa tetapi mencintai orang miskin dan anak yatim. Mereka puasa tetapi solat tertib. Mereka puasa tetapi ketikamendengar azan tak mengeraskan suara. Mereka puasa dan berbuka dengan makanan yang halal.
Nabi diutus untuk apa?
Nabi Muhammad diutus untuk apa? Untuo menyempurnakan akhlaq manusia. Sudahkah kita baik akhlaq kita kepada Allah, kepada sesama dan bahkan kepada alam. Kepada Allah kita masih kurang berakhlaq. Buktinya? Quran jarang dibaca, jang dihayati, jarang dipahami, jarang didakwahkan. Kepada sesama kita kurang kasih sayang. Bahkan kita umpat dan cela. Kepada alam kita tidak ramah. Air hujan tidak ditampung, sungai kita racun, laut kita bom, gunung kita tara, rawa kita timbun.
Indikator akhir
Siapa saja yang kalimat akhirnya "lailaha illallah" dijamin Allah masuk surga. Kenyataan menurut para dokter dan para medis yang meninggal di RS hanya sekitar 8 per mil yang mampu demikian. Penyebabnya adalah selama hidupnya banyak lalai, kurang menghayati dan mendakwahkan ayat lailaha illallah. Bahwa Allahlah yang Maha kuasa, maha besar, selain Allah tak kuasa. Kita selama hidup banyak membesarkan selain Allah. Kita jarang menangis banyak tertawa. Waktu azan berkumandang kita bicara keras bukan menangis akan mendatangi tempat azan dikumandangkan itu. Kita menangis jarang karena menyesali dosa dosa kita. Penulis juga termasuk krdalam kelompok ini. Hiks hiks. Alhamdulillah. Nasehat ini diutamakan untuk penulis dan keluarganya.
Wallahualam bishawab.
Jayalah kita semua.