Pelajaran dari Pohon Buah, Jika Busuk Jatuh Sendiri
Bismillah,
Di halaman rumah penulis banyak pohon buah. Sebuat saja pokad, nangka, kundur, naga, lengkeng, jambu air, pisang, pepaya, belimbing, sukun, jambu bangka, rambutan, sirsak dan sawo. Buah buah tersebut mengundang banyak satwa lain dan juga hama.
Pisang jika sudah matang menjadi makanan kalong. Demikian juga sawo, pokad, nangka dan sirsak. Sejumlah burung dan tupai berdatangan saat buah jambu, pokad, sirsak sudah matang. Namun jambu air jika sudah matang akan didatangi lalat buah yang mendatangkan ulat buah.
Buah untuk konsumsi
Pokad, rambutan, buah naga, belimbing, nangka, kundur, sukun, pisang, lengkeng, jambu air, jambu bangka dll merupakan bahan pangan untuk dikonsumsi.
Ada yang dikonsumsi tanpa diolah atau dimasak terlebih dahulu. Pokad dan naga dibuat jus. Kundur dimasak dengan ikan asap. Pisang dan sukun digoreng. Yang lain dikonsumsi langsung. Atau juga dikasihkan ke tetangga, pembantu dan sanak saudara.
Jika masih segar pokad dikonsumsi sendiri atau dikasihkan kepada orang lain. Tetapi jika sudah terlalu ranum sering dikasihkan kepada ikan di dalam kolam. Sebelum ranum atau busuk maka buah akan tetap berada di pohon. Misalnya buah pokad. Buahnya bisa dipanrn waktu masih hijau mulus. Namun jika dibiarkan di pohonnya maka buah pokad akan bertambah besar dan kulit buah berubah menjadi kuning kecoklatan.
Jika busuk
Buah yang terlalu ranum atau busuk akan dijatuhkan oleh satwa liar atau jatuh sendiri. Buah yang bertahan lama di atas pohon adalah buah kundur. Berbulan bulan buah kundur menggelantung di atas pohon lain tempat pohon kundur menempatkan buahnya.
Di halaman rumah penulis pohon kundur yang mirip semangka memanjat pohon lengkeng, pohon pokad, pohon nangka atau pohon jambu. Ada juga buah kundur yang tetap bertahan di atas atap rumah tetangga, atap garasi mobil.