Berlemah-lembutlah Perintah Allah pada Pertengahan Alquran
Berlemahlembutlah juga merupakan kunci dalam menjaga kedamaian dan harmoni dalam masyarakat, menghindari konflik, dan menciptakan hubungan yang baik antara sesama manusia. Dengan bersikap lembut dan bijaksana, kita dapat membangun kebersamaan, menghancurkan batasan-batasan yang memisahkan kita, dan mencapai keadilan dan persaudaraan yang universal.
Oleh karena itu, sebagai umat manusia yang mengakui perintah Allah, kita harus berusaha untuk menjalankan ajaran ini dalam kehidupan sehari-hari, menjadi pribadi yang lembut, bijaksana, dan berlaku baik kepada siapa pun, di mana pun, dan kapan pun. Dengan demikian, kita dapat menjadi agen perubahan yang berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih baik dan harmonis untuk kita semua. Berlemahlembutlah, karena itu adalah perintah Allah yang bersifat universal.
Jangan ceritakan halmu kepada orang lain
Betul, dalam surat Al-Kahfi ayat 19, Allah juga memerintahkan kita untuk tidak menceritakan hal-hal pribadi kita kepada orang lain. Ini adalah bagian dari pelajaran yang terkandung dalam Al-Quran, di mana Allah mengingatkan kita untuk menjaga privasi kita sendiri dan tidak menyebarkan informasi pribadi kita kepada orang lain, kecuali dalam keadaan yang benar-benar diperlukan, seperti dalam kasus pencarian keadilan atau bimbingan dari ulama atau tokoh agama yang dapat dipercaya.
Menjaga privasi kita sendiri dan tidak menceritakan hal-hal pribadi kita kepada orang lain memiliki banyak manfaat. Hal ini dapat melindungi kita dari pencemaran nama baik, gosip yang tidak perlu, atau penyalahgunaan informasi yang dapat merugikan kita atau orang lain. Selain itu, menjaga privasi juga merupakan bentuk penghormatan terhadap diri sendiri dan orang lain, serta dapat menjaga hubungan yang sehat dan harmonis dengan sesama manusia.
Namun, penting untuk diingat bahwa dalam beberapa kasus, seperti dalam konseling atau terapi, berbicara tentang hal-hal pribadi kita kepada orang yang berkompeten dan dapat dipercaya dapat menjadi bagian dari proses penyembuhan atau bimbingan. Namun, hal ini harus dilakukan dengan bijaksana dan dengan pertimbangan yang matang.
Dalam menjalankan ajaran ini, kita perlu berhati-hati dan bijaksana dalam berbicara tentang hal-hal pribadi kita kepada orang lain, serta menghormati privasi dan kerahasiaan informasi pribadi mereka juga. Dengan demikian, kita dapat menjaga hubungan yang sehat, menghindari konflik, dan menciptakan lingkungan yang penuh rasa hormat dan saling menghargai. Marilah kita mengikuti perintah Allah untuk tidak menceritakan halmu kepada orang lain dengan bijaksana dan bertanggung jawab. Wallahu a'lam.
Jayalah kita semua.