Supli EffendiRahim
Supli EffendiRahim Penulis

Orang biasa yang ingin jadi orang baik di mata Allah

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Wong Palembang Berbuka dengan Kapal Selam, Bengkulu Sahur dengan Paku

26 April 2021   03:43 Diperbarui: 26 April 2021   06:45 1401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wong Palembang Berbuka dengan Kapal Selam, Bengkulu Sahur dengan Paku
google.com, dokpri

Bismillah,

Puasa ramadhan adalah ajang untuk menempah diri supaya jadi taqwa. Suatu kondisi di mana manusia itu dalam keadaan punya iman yang sempurna, menjalankan syariat islam yang baik dan berada tingkatan ihsan yang tinggi. Tapi sisi lain pada bulan ramadhan itu ada keunikan masyarakat dan budaya yang didikte oleh adat dan kebiasaan pada masing-masing wilayah. Tulisan ini mengajak untuk melihat dari dekat makanan khas daerah Palembang dan Bengkulu di bulan ramadhan.

Wong Palembang dan pempek

Pada musim tenggelamnya kapal selam di perairan Bali tentu kita berduka yang mendalam. Tetapi kita juga harus introspeksi diri tentang banyak hal. Pertama, latihan perang hindarkan di bulan puasa karena kita perlu beribadah. Para prajurit perlu beribadah puasa. 

Wong Palembang jika berbuka puasa mereka pasti menyiapkan pempek. Pempek yang ada telurnya itu disebut dengan kapal selam. Ini merupakan budaya wong Sumsel yang memakan makaman bergizi karena ada karbohidrat, ada protein dan menggambarkan keadaan penduduknya yang memakan makanan yang sehat. Pempek kapal selam iru dibuat dari sagu, ikan, telur, gula dan asam cuka, cabe, bawang putih, garam dsb.

Pempek kapal selam itu biasanya dibuat tidak terlalu lama. Terkadang baru dibuat beberapa menit atau maksimal beberapa jam. Jadi di sini ada pelajaran kedua, bahwa kapal selam itu mesti kapal selam yang baru. Yang lama jangan digunakan lagi.

Wong Bengkulu dan Paku

Wong bengkulu makanan mereka tidak kalah dwngan wong Palembang. Mereka ternyata makan paku. Suatu sayur yang tumbuh liar di pinghir hutan, di pinggir sawah, di pinggir danau. Mereka memasak paku ini dengan santan dan ikan asap jarang dengan ikan segar. Atau sayuran paku ini dibuat tersendiri sebagai sayur lodeh atau sayur punya rasa agak pedas atau tergantung selera.

Memakan sayur pada saat makan malam berbuka setelah berbuka menambah gizi bagi pemakannya. Tumbuhan paku atas pakis adalah tanaman kaya serat untuk tubuh, menambah vitamin dan menambah mineral bagi tubuh. Yang jelas sayur paku simbol kehebatan orang Bengkulu karena mirip dengan wong Palembang yang memakan kapal selam.

Pelajaran dari memakan paku

Paku di sini adalah nama tumbuhan liar yang banyak dijumpai di pinggir hutan, pinggir kali, pinggir sawah atau di lahan yang agak basah. Nama tumbuhan ini dalam bahasa Indonesia adalah pakis. Pakis tidak ditanam karena tumbuh liar. Pelajaran berharga dari tumbuhan ini bahwa dia mudah busuk sehingga harus dikonsumsi dalam keadan segar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun