Supli EffendiRahim
Supli EffendiRahim Penulis

Orang biasa yang ingin jadi orang baik di mata Allah

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Ramadan Tempa Kita Hadapi Pasca Ramadan

15 Mei 2021   04:12 Diperbarui: 15 Mei 2021   07:15 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

bismillah,

Alhamdulillah, Allahumma shaliala muhammad. Penulis mengajak bersyukur kepada Sabg pencipta langit dan bumi. Betapa tidak, Dia sangat sangat sangat baik pada kita, apalagi kepada penulis. Anehnya Dia selalu kusakiti dengan dosa-dosaku. Tulisan ini mencoba menggambarkan tempaan ramadhan untuk kita pertahankan.

Ramadhan selalu ada tapi...

Jika Allah belum memerintahkan Isrofil untuk meniup trompet cahaya yang besarnya lebih besar dari langit dan bumi dan Izrail belum pencabut nyawa kita maka kita insya Allah masihkan ketemu ramadhan.

Selama ramadhan kita ditempa. Tahan lapar, haus, shalat yang tertib, banyak sedekah, berbuat baik kepada sesama, banyak baca quran dll adalah serangkaian upaya mencapai derajat taqwa sebagai tujuan utama ibadah ramadhan.

Beruntung sekali jika kita istiqomah menjalani ibadah tersebut pada masa yang akan datang sebagai pertandah ibadah kita diterima. Jika tidak maka masih ada ramadhan yang datang. Tetapi tidak ada kata pasti kita berjumpa lagi dengan ramadhan jika jatah kita sudah habis dan kita menyiapkan diri untuk itu.

Selalulah syiarkan agama

Agama perlu bantuan kita. Untuk siapa kita membantu agama? Untuk kita sendiri karena otu peribtah Allah. Allah berfirman "Bantupah agama aallah, Dia akan membantu kamu dan Dia akan menguatkan kaki-kakimu". QS Muhammad ayat 5 7.

Selama ini kita keliru memahami bahwa dakwah itu hanyalah ceramah, dakwah itu tabligh akbar, dakwah mahal dan hanya untuk para ustadz saja. Itu pemahaman keliru. Jika ada kesalahan yang dilakukan orang lain secara sengaja atau tidak swngaja, kita perlu mengingatkan ybs agar jangan mengulanginya kembali. Demikian juga jika ada yang ditimpa musibah kita ajak dia bersabar.

Mengingatkan tentang kebenaran dan keaabaran akan berdampak baik pada kita. Ibarat melebar bola ke dinding, makin banyak kita lemparkan makin banyak yang kembali kepada kita. Mengingatjab mana yang halal mana yang haram perlu kehati-hatian. Kadang-kadang orang akan marah jika kita beritahu hala seperti itu. Paling tidak harus kita sampaikan secara umum bukan swcata khusus, kecuali dilakukan secara sembunyi-sembunyi.

Selalulah lakukan taklim

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun