Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.
Jelang Magrib, Isi Ceramah Menggugah
Setelah saya selesai menyampaikan sambutan, Bu Rosnah meminta kabid dikdas untuk memberikan sambutan. Pak Ismail baru beberapa kalimat berbicara saat Pak sekretaris disdikpora terlihat berjalan memasuki arena pertemuan yang semi-outdoor itu.
Ada beberapa hal yang disampaikan oleh Pak Daman, sekretaris disdikpora. Ada ucapan terima kasih beliau sampaikan atas kerja sama para kepsek untuk ikut menyelesaikan beberapa laporan administrasi terkait pemeriksaan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan).
Selanjutnya, acara puncak adalah ceramah agama menyongsong waktu magrib. Pak Nanang Faisol, kepsek SMP 27 PPU didaulat untuk memberikan ceramah.
Para kepsek tampak antusias mendengarkan ceramah yang disampaikan dengan suara cukup nyaring tersebut. Kata demi kata yang dilontarkan begitu padu dan teratur ritmenya. Para pendengar akan tertarik untuk mengikuti kalimat demi kalimat yang disampaikan oleh Pak Nanang Faisol.
Imbauan untuk bersedekah disampaikan dengan gaya yang memikat sehingga cukup mengena untuk para kepsek yang hadir. Beberapa nama kepsek dan pengawas disinggung oleh Pak NanangFaisol.
Pada kegiatan MKKS tersebut ada beberapa kepsek yang berhalangan hadir. Sesuai penglihatan saya, mereka yang berhalangan hadir di antaranya Bu Yaleswati, Pak Sugeng Subandi, Bu Wagiyamawati, Pak Nuzuludin Susanto, Pak Gamaruddin, Pak Winarso, dan Pak Pramana.
"Sugeng Handrawina Buka Puasa Bersama. Maaf, sy nggak bisa bergabung (kaki terkena INFEKSI). Semoga acara BUKBER-nya lancar dan salam uat teman2"
Demikian pesan yang saya terima dari Pak Pramana lewat japri/wapri. Pesan itu saya terima dua menit jelang waktu magrib. Dengan begitu, saya tidak dapat menjawab dengan kalimat yang panjang lebar.
"Semoga cepat sembuh, Pak."
Setelah Pak Nanang Faisol mengakhiri ceramah, mikrofon diserahkan kepada Pak Anas Baenana. Pengawas mata pelajaran PAI (Pendidikan Agama Islam) itu diminta memimpin doa sambil menunggu waktu magrib tiba (waktu berbuka puasa).