Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Penulis

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Waktu Jelang Berbuka Puasa Wajib Waspada

16 Maret 2024   16:05 Diperbarui: 16 Maret 2024   16:07 2849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Waktu Jelang Berbuka Puasa Wajib Waspada
Berbincang di teras rumah Pak Suryadi (dokpri)

Waktu Jelang Berbuka Puasa Wajib Waspada

Selepas salat Asar pada bulan Ramadan, biasanya orang yang sedang berpuasa merasa perlu keluar rumah. Istilah kaum remaja adalah ngabuburit. Seolah-olah ada kewajiban untuk jalan-jalan keliling wilayah tempat tinggal. Ada yang berpasangan, bertiga, bahkan berombongan lebih lima orang.

Apa yang dicari dalam aktivitas ngabuburit? Ada yang berdalih untuk mencari udara segar di luar. Ada yang beralasan mencari takjil untuk berbuka puasa. Tidak sedikit remaja yang keluar rumah jelang waktu berbuka hanya sekadar untuk cuci mata.

Nah, pada bulan Ramadan dianjurkan untuk memperbanyak ibadah sunah. Apakah kegiatan ngabuburit yang dilakukan sudah bernilai ibadah? Jawaban ada dalam hati masing-masing pelaku. Orang lain tidak berkewajiban untuk menilai aktivitas yang dilakukan kaum remaja tersebut.

Biarlah masing-masing melakukan aktivitas sesuai keinginan tetapi peran orang tua sangat diharapkan. Pada saat menjelang berbuka, para orang tua, khususnya ibu tentu sibuk menyiapkan hidangan untuk berbuka puasa. Pantaskah pada saat seperti itu anak-anak remajanya, khususnya para gadis pergi keluar rumah hanya sekadar mengikuti tren ngabuburit?

Ya, kalau pergi keluar rumah untuk mengikuti pengajian atau ceramah agama jelang berbuka, bolehlah diacungi jempol. Bagaimana keluar rumah hanya untuk berhura-hura, keliling kota naik sepeda motor yang tidak tentu arah?

Takziah Lebih Baik Dilakukan Jelang Waktu Berbuka

 Tidak jarang pada bulan Ramadan ada keluarga, tetangga, atau famili jauh yang sedang ditimpa musibah. Saat kita mendengar informasi seperti itu, alangkah baiknya segera berkunjung atau melakukan takziah.

Tidak ada waktu yang paling afdol untuk berkunjung ke rumah keluarga yang sedang ditimpa musibah. Namun, pada saat bulan Ramadan, takziah bisa dilakukan pada waktu siang hari. Bukan malam hari. Pada waktu malam, mungkin orang-orang sibuk beribadah. Sejak berbuka puasa, salat Magrib, persiapan tarawih, dan sebagainya.

Sangat kurang elok pada senja hingga malam hari bertamu, jika tidak ada keperluan penting dan mendesak. Selain itu, tamu akan merepotkan tuan rumah untuk menyiapkan hidangan, padahal pihak tuan rumah sedang tidak baik-baik saja.  

Pada waktu siang hari, dalam suasana berpuasa, pihak tuan rumah tidak perlu repot-repot menyiapkan jamuan atau hidangan untuk kita yang berkunjung takziah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun