Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Penulis

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Percayalah, dengan Bersedekah Hidup Terasa Lebih Damai

18 Maret 2024   15:52 Diperbarui: 18 Maret 2024   15:53 1466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Percayalah, dengan Bersedekah Hidup Terasa Lebih Damai
Bersedekah takjil (dokpri)

 Dengan membaca hadis tersebut dan memahami maknanya, ada kemungkinan orang yang malas bersedekah padahal masih ingin hidup lebih lama di dunia, akan tergerak hatinya untuk mau bersedekah. Apalagi ada jaminan dari Allah bahwa orang yang bersedekah akan dihilangkan sifat sombong dan kefakiran.

Petunjuk Allah akan datang bagi orang yang mau berpikir dan merenungkan hadis tersebut. Namun, (mungkin) masih ada orang yang terlalu berhitung secara matematis, "Jika bersedekah harta, berarti nilai harta yang dimiliki akan berkurang, lama-lama bisa habis kalau harta untuk bersedekah terus-menerus."

Pikiran seperti itu ditepis oleh hadis yang cukup terkenal, "Harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan hamba yang pemaaf pasti akan Allah tambahkan kewibawaan baginya." (HR Muslim).

Dengan jaminan dari Allah bahwa harta tidak akan berkurang dengan bersedekah, masih adakah yang akan menyangkal? Pernahkah ada berita yang viral bahwa seseoramg jatuh miskin dan menjadi gelandangan gara-gara rajin bersedekah? Tidak ada, bukan?

Hati Akan Tenteram dengan Bersedekah

Bertanyalah kepada orang-orang yang rajin bersedekah. Mereka akan bercerita bahwa perasaan dan hati mereka akan merasa tenteram dan damai. Segala tindak-tanduk yang dilakukan mencerminkan ketenangan dan tidak merasa khawatir akan musibah yang sewaktu-waktu menimpa dirinya.

Tabungan berupa sedekah sudah ditunaikan, perasaan menjadi tenang. Bukankah sudah ada jaminan dari Allah bahwa sedekah yang diberikan dapat memadamkan api di kubur, dan dapat menjauhkan dari api neraka? Apa lagi yang dikhawatirkan?

Pada saat menerima uang, entah gaji, THR, warisan, atau uang kaget yang lain, segeralah untuk memotong zakat-nya. Setelah dipotong zakat, perlu ada tambahan sedekah untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya. Pada saat kita mengalokasikan dana untuk zakat dan sedekah, perasaan akan tenteram.

Harta yang kita dapatkan memang ada hak untuk dibagikan kepada orang lain. Untuk itu, kita wajib paham lebih dahulu bahwa tidak semua uang yang kita peroleh semuanya milik kita. Ada hak orang lain di sana.  

Nah, bagi Anda yang masih sering gelisah dan resah dalam menjalani hidup, ingat-ingatlah lagi, kewajiban apa yang belum dilaksanakan. Jika salat lima waktu sudah dikerjakan, mungkin sedekah belum sesuai takaran. Mungkin sedekah yang diberikan hanya ala kadarnya.

Tambahlah sedekah, perbanyak sedekah. Insya Allah perasaan akan tenteram. Rasa gelisah akan berkurang bahkan hilang sama sekali. Hati akan merasa damai saat Anda memberikan sedekah lebih baik atau lebih berkualitas daripada waktu-waktu sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun