Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.
Gerak Badan dan Olahraga pada Bulan Ramadan
Gerak Badan dan Olahraga pada Bulan Ramadan
Aktivitas pada bulan Ramadan sedikit banyak ada perbedaan dengan bulan-bulan yang lain. Untuk para pekerja atau pegawai kantoran tentu sudah memiliki jadwal rutin untuk berolahraga. Namun, pada bulan Ramadan tentu ada penyesuaian.
Dalam menjalankan puasa, energi perlu dihemat agar tidak cepat habis. Artinya, gerak fisik perlu diatur agar keringat tidak banyak mengucur.
Untuk masyarakat umum yang sudah terbiasa bekerja dengan gerakan fisik, rasa-rasanya tidak pernah menjadwalkan untuk berolahraga secara khusus.
Bekerja dengan otot tangan dan kaki sudah membuat badan letih, buat apa pula berolahraga? Kehidupannya sehari-sudah dipenuhi dengan aktivitas menggerakkan anggota badan, tentu tidak perlu lagi melakukan olahraga seperti orang yang bekerja di kantor. Tentu ada perkecualian bagi mereka yang menyukai jenis olahraga permainan seperti bulu tangkis atau sepak bola. Meskipun sehari-hari sudah terbiasa menggunakan otot untuk bekerja mencari nafkah, jika hobi dengan permainan bulu tangkis dan sepak bola, tentu masih akan melakukannya pula.
Olahraga Ringan
Pada bulan Ramadan, kita tetap harus melakukan aktivitas fisik yang mengeluarkan keringat. Hal itu penting untuk mengeluarkan kotoran melalui keringat.
Dengan melakukan olahraga ringan seperti berjalan kaki berkeliling lingkungan sekitar rumah, keringat dapat keluar dan tubuh menjadi sehat.
Pada hari Jumat, 29 Maret 2024 saya berencana untuk melakukan olahraga ringan dengan berjalan kaki. Namun, sejak subuh hujan turun terus-menerus. Persiapan sepatu dan payung tidak dapat digunakan.
Meskipun demikian, saya tetap melakukan aktivitas gerak badan, yaitu melakukan aktivitas fisik yang dapat mengeluarkan keringat.
Hampir setiap hari saya melakukan aktivitas mencuci pakaian pribadi. Dengan mencuci pakaian secara manual, saya merasakan kenyamanan. Keringat dapat keluar. Otot-otot pada jari-jemari dapat digerak-gerakkan dengan leluasa pada saat mengucek, memeras, dan membilas pakaian, hingga menjemurnya.