Menyambut Ramadhan Riang Gembira, Tanda Syukur pada Illahi
Warga masyarakat begitu antusias menyambut bulan suci ramadhan, meskipun sejak dari pagi diguyur hujan dan suhu mencapai 22 derajat celcius. Tidak menyurutkan langkah kaki menuju masjid untuk melaksanakan shalat tarawih. Selepas magrib, Masing-masing jamaah sudah menggelar sajadah di barisan paling depan dan ibu-ibu di barisan belakang. Ada yang bawa anaknya, ponakan dan cucunya. Malam pertama ramadhan begitu meriah dan masjid di penuhi jamaah tarawih.
Pada kesempatan khutbah tujuh menit yang diselenggarakan diantara shalat isya dan tarawih. Imam masjid menyerukan, supaya kita bersyukur karena dari bulan Rajab sudah berdoa agar disampaikan pada bulan Ramadhan. Nahh, sekarang sudah terkabul do'anya. Sepatutnya para jamaah menyambut tamu agung ini dengan ruang gembira, karena akan memberikan berbagai macam diskon dan obral pahala. Berlomba-lombalah dalam mencari malam lailatul qadar yang malamnya lebih baik dari seribu bulan. Selain itu, 10 hari di awal bulan Ramadhan merupakan rahmat, 10 hari berikutnya ampunan dan 10 hari terakhir akan terhindar dari api neraka. Perbanyaklah membaca istigfar dan shalawat.
Allohumma innaka 'afuwwun kariim tuhibbul 'afwa fa'fu 'annaa yaa kariim. Artinya: "Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maka maafkanlah kami, wahai Tuhan yang Maha Mulia."