Bulan Ramadan Bulan yang Membahagiakan Anak-Anak
"Karena besok kita mau puasa. Maka, badan kita harus bersih."
Sederhana sekali jawaban Mamak yang hanya tamatan kelas tiga sekolah dasar. Barangkali filosofinya memang begitu. Menghadapi bulan suci, jiwa raga kita harus bersih dan suci. Itu disimbolkan dengan mandi keramas menjelang masuk bulan puasa atau Ramadan. Tentu saja ini bukan syariat yang jika tidak dilakukan berdosa.
Besik dan Nyekar
Besik artinya membersihkan makam. Rumput dan sampah yang ada di sekitar makam leluhur (orang tua, kakek, dan sebagainya) dibersihkan. Tanah pada makan digemburkan. Jika sudah bersih, kami menyiram tanah tersbeut dengan air yang sudah disiapkan dari rumah. Setelah itu, kami menaburkan bunga-bunga di atas makam. Saat itu, saya hanya ikut-ikutan, meskipun diminta untuk mendoakan arwah yang jasadnya sudah dikuburkan itu.
Tarawih dan Jaburan yang Menyenangkan
Malam hari saya dan teman-teman pergi salat Isya dan dilanjutkan salat Tarawih. Kami salat di rumah seorang Guru Agama. Jika cuaca terang, tanah kering, Pak Guru itu menggelar tikar pandan di halamannya. Jamaah salat di halaman rumah Pak Guru.
Kami berwudu dari rumah. Oleh karena itu, sepanjang jalan kami menahan jangan sampai buang angin. Jika terpaksa buang angin dan batal wudunya, kami berwudu di sumur milik Pak Guru Agama itu.
Anak-anak perempuan sering kami goda. Tangannya yang tidak tertutup lengan baju kami senggol.
"Batal! Ha ... ha ... ha ...!" teriak kami kegirangan.
Anak-anak perempuan pun cemberut. Namun, mereka berangkat ke sumur untuk mengambil air wudu kembali.
"Awas, aku sudah wudu! Kalau nyenggol lagi aku adukan ke ayahku," begitu teman-teman perempuan mencegah kami dengan mengancam. Kami pun takut sehingga tidak berani menggodanya lagi.
Setelah salat tarawih, sang Imam memberikan kultum. Kultum adalah kuliah tujuh menit. Ceramah singkat dengan durasi lebih kurang tujuh menit. Kadang jika sang penceramah keasyikan, molor hingga seperempat jam.
Saya dan kawan-kawan sering kena tegur karena bermain-main ketika Pak Guru itu berceramah.