Ada Surga di Rumahmu
Banyak yang bilang, Ramadan merupakan momen yang tepat meningkatkan iman dan takwa. Upaya untuk meningkatkan iman dan takwa dapat dilakukan dengan berbagai cara. Umumnya, mendengarkan tausiyah, berdiskusi, membaca Al-Qur'an, atau membaca buku. Ada satu lagi cara untuk mempertebal iman. Cara itu adalah dengan menonton film. Haa ... menonton film. Bukankah itu pekerjaan yang sia-sia?
Menonton film bisa saja menjadi pekerjaan sia-sia jika tidak memberi dampak pada kehidupan atau sikap hidup kecuali kesenangan dan kepuasan semata. Namun, pembuat film tidak hanya bertujuan untuk memberi hiburan semata. Selain hiburan ada tujuan lain film dibuat, misalnya untuk pendidikan,ekspresi seni, komersial, dan ... dakwah agama.
Film dakwah agama biasanya disebut film religi. Film religi atau film dengan tema agama atau spiritual, memiliki beragam manfaat. Manfaatyang dapat diambil dari film religi seperti yang saya katakan di atas, pendidikan agama. Untuk orang dewasa yang sudah bisa membedakan baik dan buruk, film religi bisa bermanfaat untuk inspirasi spiritual dan refleksi pribadi.
Film religi mengangkat pesan-pesan spiritual yang dapat menginspirasi penonton menggali makna kehidupan. cerita film dan pesan di dalamnya mengeksplorasi keyakinan para penonton. Film jenis ini dapat menggugah pemikiran tentang hal-hal seperti tujuan hidup, nilai-nilai moral, dan koneksi dengan yang lebih tinggi.
Film religi sebagai sarana refleksi pribadi. Film religi menjadi alat untuk refleksi pribadi. Penonton tergugah untuk merenungkan keyakinan mereka dan meningkatkan pemahaman tentang agama mereka. Kita sebagai penonton dapat menghubungkan pengalaman hidup mereka dengan dimensi spiritual atau agama yang ada dalam film.
Petang ini saya menonton film religi. Film itu berjudul "Ada Surga di Rumahmu". Film ini tidak sengaja saya temukan. Setelah Ashar, saya berselancar dan menemukan film ini di Youtube. Ini film yang saya tonton.
Film yang tadinya saya kira film anak-anak karena adegan awal sekumpulan anak mengaji. Ada tokoh lelaki kecil bernama Ramadan yang diminta ceramah oleh gurunya. Ceramah yang ia bawakan diperkeras dengan alat pengeras suara dan memukau tetangga serta salah seorang teman perempuannya bernama Nayla.
Rupanya, film ini merupakan kisah hidup seorang ustaz dari kecil hingga dewasa. Perjalanan Ramadan dari kanak-anak hingga menjadi pemuda. Ada kisah jenaka, kisah cinta, dan juga kisah haru. Ketika beranjak dewasa, Ramadan mengetahui bahwa pendidikannya di pesantren dibiayai oleh ayahnya dengan menjual ginjalnya kepada sang Ustaz Athar, sang guru di pesantren. Dari situlah, Ramadan bertekad ingin sukses sebagai ustaz.
Diceritakan, dalam perjalanannya, ia bersama para sahabatnya pergi ke Jakarta untuk casting film laga di Jakarta. Sebelumnya ia berkenalan dengan seorang pemain permepuan bernama Kirana yang ternyata sama-sama dari Palembang.