Bersyukur Bertemu Bulan Ramadan Tahun Ini
Mulai dari nikmat kesehatan, nikmat kesempatan, dan nikmat usia yang panjang hingga dipertemukan dengan bulan Ramadan.
Bulan Ramadan adalah bulan yang dijanjikan sebagai bulan penuh ampunan. Sehingga dengan dipertemukan kembali dengan bulan ini, Allah ta'ala memberi kesempatan memperbaiki kesalahan dan kekurangan ibadah kita pada bulan Ramadhan yang lalu, selain bulan-bulan di luar Ramadan yang tentu berlumur kesalahan dan dosa di sana-sini.
Ibadah salat yang 'berlubang' karena ada salat yang ditinggalkan, bacaan Alquran yang belum khatam, salat tarawih yang tidak lengkap, bahkan puasa yang batal atau dibatalkan, adalah contoh sesuatu yang dapat dilakukan ketika kita diberi kesempatan.
Oleh karena itu, saya patut bersyukur karena mendapat nikmat kesempatan untuk memperbaiki itu semua.
Bersyukur memang tidak semudah mengucapkannya. Pada kenyataannya, kondisi kehidupan yang cenderung mengejar keduniaan mudah diiringi rasa tidak puas. Rasa tidak puas menjauhkan kita dari rasa syukur bahkan putus asa.
Meyakini bahwa semua yang terjadi pada diri kita sebagai kehendak-Nya adalah sikap yang baik. Namun, berusaha diiringi doa agar memiliki penghidupan dan kehidupan yang lebih baik adalah sikap optimis.
Oleh karena itu, ketika saya mendapat nikmat sudah sepatutnya saya bersyukur. Bersyukur dipertemukan dengan bulan Ramadan tahun ini dan berusaha memanfaatkan kesempatan yang diberikan. Selain itu, jika saya mampu melampaui target yang ditetapkan maka saya akan meraksan nikmat yang luar biasa.