Sesudah Sahur ya, Mendengkur
Namun, dengan begitu salat Subuh saya tidak terlambat.
Itu yang terjadi tiga hari pertama sahur, tanggal 11, 12, dan 13 Maret . Sungguh hal yang jelek dan harus segera dikoreksi. Dini hari nanti adalah sahur keempat keluarga kami. Harus ada koreksi terhadap aktivitas sesudah sahur agar target yang terpasang tidak melayang.
1. Bercengkerama dengan keluarga
Obrolan ringan sambil menonton televisi akan menemani makanan dan minuman di lambung mengatur posisi. Menguap sudah pasti namun menahan diri menjauhi peraduan tetap harus dilakukan.
Karena di rumah tinggal bertiga dengan bungsu lelaki, ikut membereskan bekas makan pasti disenangi istri. Lalu, mempersiapkan diri menjalankan ibadah subuh di langgar/masjid sebelah.
2. Membaca/menyimak murrotal
Dengan menyimak murrotal, bacaan Al Quran dapat diperbagus. Panjang pendek dan ketepatan pelafalan bisa diusakan lebih baik.
3. Membaca dan/atau menulis
Bila digunakan untuk membaca, aktivitas menulis dihentikan. Jika tidak membaca maka waktu digunakan untuk menulis.
4. Menyiapkan diri untuk berangkat bekerja
Jam masuk kerja disiangkan setengah jam. Namun demikian, perlu melakukan persiapan agar pekerjaan menjadi lancar.
Belum ada waktu khusus berolah raga. Bergerak ringan dan berjalan di sekitar rumah menjadi olahraga ringan sebelum berangkat sekolah/ bekerja.
Jika hari libur, sesudah sahur bolehlah mendengkur. Ah, tidak. Bercanda saja, sebab tidur sesudah sahur ternyata banyak rugi dari pada manfaatnya.
Bila libur tiba, misalnya hari Minggu, bersepeda menjadi pilihan berolah raga.
Tiga hari yang lewat berlalu, apa boleh buat. Dini hari nanti dan besok rencana di atas harus dimulai. Harus!
Musi Rawas, 13 Maret 2024
PakDSus