Buka Bersama Teman Lama Itu Oke, Asal ....
Kedua, buka bersama menjadi ajang bercerita tentang masa lalu dan tentu saja akan menceritakan pencapaian yang diraih saat ini.
Ketiga, berpotensi membuka pintu rezeki. Teman lama yang sukses di rantau, kebetulan memiliki usaha, membuka peluang untuk menjalin kerja sama.
Keempat, membuat puasa makin bersemangat. Apalagi momen menjelang lebaran, semangat untuk menyelesaikan puasa akan semakin tinggi.
Itulah beberapa hal positif yang dapat diraih bila teman lama mengajak buka bersama.
Namun, buka bersama tidak mustahil berpeluang terjadinya hal yang kontraproduktif dengan pelaksanaan ibadah puasa itu sendiri.
Bulan puasa mendorong umat untuk semakin rajin beribadah. Jika terlena, urusan ibadah menjadi dinomorduakan.
Misal, berbuka puasa di sebuah restoran dengan kapasitas musala terbatas. Ketika waktu berbuka tiba, kelompok akan menunda pelaksanaan salat karena harus mengantre, misalnya. Sehingga, alih-alih mengantre salat, kelompok akhirnya melanjutkan menyantap makan dan minuman yang sudah terhidang di meja.
Akibatnya pelaksanaan salat maghrib menjadi terganggu. Beribadah tidak tepat waktu dan cenderung melaksanakan salat di penghujung waktu. Bahkan, ... boleh jadi meninggalkan ibadah wajib yang mestinya didahulukan.
Oleh karena itu, perlu dipikirkan untuk memilih tempat berbuka puasa yang dekat dengan tempat ibadah. Waktu berbuka tiba, batalkan puasa dengan minuman dan makanan sekadarnya, lalu beribadah dan melanjutkan aktivitas hingga waktu yang ditentukan.
Berbuka bersama dengan teman lama, oke-oke saja. Asal tidak melalaikan ibadah yang lebih penting dan sesekali saja. Mengapa tidak perlu buka bersama dengan teman berulang kali?
Jika berkali-kali tentu akan berpengaruh terhadap bujet masing-masing. Buka bersama, biasanya patungan. Kecuali salah satu sudah berniat menjadi bandar.