Susanto
Susanto Guru

Tergerak, bergerak, menggerakkan. Belajar terus dan terus belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Buka Bersama Teman Lama Itu Oke, Asal ....

14 Maret 2024   01:56 Diperbarui: 17 Maret 2024   10:50 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buka Bersama Teman Lama Itu Oke, Asal ....
Dokumen Susanto (Dibuat dengan Canva.com)

Kedua, buka bersama menjadi ajang bercerita tentang masa lalu dan tentu saja akan menceritakan pencapaian yang diraih saat ini.

Ketiga, berpotensi membuka pintu rezeki. Teman lama yang sukses di rantau, kebetulan memiliki usaha, membuka peluang untuk menjalin kerja sama. 

Keempat, membuat puasa makin bersemangat. Apalagi momen menjelang lebaran, semangat untuk menyelesaikan puasa akan semakin tinggi.

Itulah beberapa hal positif yang dapat diraih bila teman lama mengajak buka bersama.

Namun, buka bersama tidak mustahil berpeluang terjadinya hal yang kontraproduktif dengan pelaksanaan ibadah puasa itu sendiri.

Bulan puasa mendorong umat untuk semakin rajin beribadah. Jika terlena, urusan ibadah menjadi dinomorduakan. 

Misal, berbuka puasa di sebuah restoran dengan kapasitas musala terbatas. Ketika waktu berbuka tiba, kelompok akan menunda pelaksanaan salat karena harus mengantre, misalnya. Sehingga, alih-alih mengantre salat, kelompok akhirnya melanjutkan menyantap makan dan minuman yang sudah terhidang di meja. 

Akibatnya pelaksanaan salat maghrib menjadi terganggu. Beribadah tidak tepat waktu dan cenderung melaksanakan salat di penghujung waktu. Bahkan, ... boleh jadi meninggalkan ibadah wajib yang mestinya didahulukan.

Oleh karena itu, perlu dipikirkan untuk memilih tempat berbuka puasa yang dekat dengan tempat ibadah. Waktu berbuka tiba, batalkan puasa dengan minuman dan makanan sekadarnya, lalu beribadah dan melanjutkan aktivitas hingga waktu yang ditentukan.

Berbuka bersama dengan teman lama, oke-oke saja. Asal tidak melalaikan ibadah yang lebih penting dan sesekali saja. Mengapa tidak perlu buka bersama dengan teman berulang kali? 

Jika berkali-kali tentu akan berpengaruh terhadap bujet masing-masing. Buka bersama, biasanya patungan. Kecuali salah satu sudah berniat menjadi bandar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun