Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Purna tugas

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Makna Hablum Minnanas

20 April 2022   06:30 Diperbarui: 20 April 2022   06:40 839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makna Hablum Minnanas
Hablum Minnanas (sumber: lasuleman.blogspot.com)

Dalam agama Islam dikenal Hablum Minallah, Hablum Minnanas dan Hablum Minal'Alam. Hablum Minallah mengatur hubungan manusia dengan Allah, umumnya dilakukan dengan ibadah. Sering disebut hubungan vertikal. Sedangkan Hablum Minal'Alam adalah hubungan manusia dengan alam semesta. 

Manusia hendaknya melestarikan bumi, jadi jangan membuang limbah seenaknya, menebang hutan sekehendak hati, menggunakan air tanpa perhitungan dan sebagainya yang bersifat merusak. Bumi yang kita tinggali sudah tua, kita wajib memeliharanya agar bumi tetap dapat eksis untuk tempat tinggal anak cucu kita.

Sedangkan Hablum Minnanas mengatur hubungan manusia dengan sesamanya. Sering disebut hubungan horizontal. Hablum Minannas berbentuk kesalehan sosial, adalah konsep yang mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya. Hubungan ini harus baik, karena manusia adalah ciptaan paling mulia. Manusia diciptakan berbeda-beda, hendaknya saling mengenal dan tidak bersikap angkuh satu sama lain.

Sebagai mahluk sosial, manusia meski berbeda hendaknya saling mengenal dan saling tolong menolong, yang kuat melindungi yang lemah, jangan yang sebagai mayoritas bertindak semena-mena kepada yang minoritas.

Dalam surat Al Hujurat ayat 13 disebutkan "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang lelaki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal".

Bacaan ini didukung oleh surat An Nisa ayat 36 yang menyebutkan "Sembahlah Allah SWT dan janganlah kamu mempersekutukanNya dengan sesuatupun. 

Dan berbuat baiklah kepada dua orang Ibu Bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, Ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri".

Jadi kita wajib saling berbuat baik dengan sesama manusia sebagai sama-sama mahluk sosial.

Ketiga katagori ini harus diamalkan secara seimbang. Agar Allah SWT memberikan ridhaNya.

Karena perilaku kita terhadap Allah, manusia dan alam berupa anal perbuatan baik atau buruk yang sekecil apapun akan dicatat oleh malaikat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun