Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Purna tugas

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Mengenal Berbagai Ragam Ucapan Selamat Lebaran di Nusantara

2 Mei 2022   06:30 Diperbarui: 2 Mei 2022   10:38 987
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengenal Berbagai Ragam Ucapan Selamat Lebaran di Nusantara
Selamat Lebaran (sumber: pikiran-rakyat.com)


Hari ini tepat Hari Raya Idul Fitri, atau Lebaran, sebagai tanda berakhirnya masa berpuasa atau bulan Ramadan. Istilah Lebaran sebenarnya berasal dari bahasa Jawa yang sudah terlanjur dikenal di seluruh nusantara. Lebaran berasal dari kata 'lebar' yang artinya selesai, jadi secara harafiah artinya telah selesai menunaikan ibadah puasa.

Dengan bahasa Indonesia, kita biasa saling mengucapkan "Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin". Namun ada kalanya orang di daerah saling mengucapkan dalam bahasa daerah masing-masing. Tidak ada salahnya kita mengenal ragam ucapan dalam berbagai bahasa daerah dari ujung Barat Indonesia hingga ke ujung Timur Indonesia (Sabang hingga Merauke).

Sumatera / Aceh :
Salamat Hari raya, meuah lahee bathen.

Sumatera Utara /Batak:
Horas Idul Fitri.

Dalam bahasa Batak Karo:
Selamat wari raya idul fitri, mohon maaf lahir ras batin mejuah-juah.

Sumatera Barat / Padang :
Salamaik Hari Rayo Idul Fitri, mohon maaf laia jo bathin jikok ado salah.

Kalimantan / Banjar:
Salamat ba hari raya.

Jawa DKI Jakarta / Betawi :
Jika ade kate kate yang salah yang kagak enak didengar dan perbuatan yang kurang enak diliet, aye mohon maaf sebesar-besarnye, selamat Lebaran.

Jawa Barat / Sunda :
Wilujeng boboran siam, hapunten sadaya kalepetan.

Jawa Tengah /DI Yogyakarta / Jawa Timur:
Kulo nyuwun gunging pangapunten kalepaten lahir dumugi ning batos boten langkung ngaturaken sugeng iedul fitri.
Atau yang lebih sederhana "Sugeng riyadi".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun