Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Purna tugas

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Jangan Lunturkan Nilai Agama dengan Film Horor

1 April 2024   11:10 Diperbarui: 1 April 2024   11:35 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jangan Lunturkan Nilai Agama dengan Film Horor
Ilustrasi (sumber gambar: depositphotos com)

Adegan pemuka agama kalah bertarung dengan hantu juga dapat berdampak serupa. Jadi, sebaiknya film horror jangan bersinggungan dengan agama apapun.

Memang untuk mengusir suasana seram, produsen sering memasukkan adegan kocak, bahkan ada yang sengaja menampilkan artis seksi. Padahal sebagai umat beragama, kita sewajarnya dilarang menyaksikan tubuh bukan muhrim yang tidak tertutup.

Seharusnya pada bulan Ramadan, banyak diputar film-film bergenre agama, seperti Ayat-ayat Cinta", "Sang Pencerah", dan "Negeri 5 Menara".

Film dengan genre horror boleh saja diputar, asalkan jangan berkaitan dengan agama, dan hanya menguji nyali dengan menimbulkan suasana yang mencekam atau menampilkan efek-efek menyeramkan dengan teknik baru yang digemari para kritikus film.

Menonton film bergenre horror boleh saja, asalkan kita tetap menggunakan logika, dan mengaggap sebagai hiburan saja. Juga jangan mempengaruhi mental kita sehingga menjadi penakut.

Mahluk astral memang ada disekitar kita, namun bila kita tidak mengganggu mereka, semestinya mereka juga menghormati kita. Dengan tidak mengganggu kita. Meski ada juga mahluk astral yang usil dan senang mengganggu, sehingga diperlukan pemuka agama untuk memindahkan ke tempat lain.

Sebgai insan yang taat beribadah, hendaknya jangan terlalu terpengaruh oleh jalan cerita maupun adegan film horror. Dan sebaiknya kita membatasi menonton film horror meski banyak ditawarkan.

Suatu bisnis pasti berkaitan dengan cuan, bila makin banyak permintaan tentu makin banyak produk yang akan ditawarkan. Coba uji saja, bila pada bulan Ramadan, kita sepakat untik tidak menonton film horror, maka pasti produsen juga akan berpikir ulang.

Bulan Ramadan hendaknya dimanfaatkan untik meningkatkan nilai spiritualitas kita, jangan sebaliknya malah menurunkan Kadar keimananan kita.

Selamat berpuasa, dan bijaklah memilih film untuk ngabuburit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun