Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Purna tugas

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Lebaran Perlu Hati yang Baru

3 April 2024   10:00 Diperbarui: 3 April 2024   10:01 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lebaran Perlu Hati yang Baru
Ilustrasi (sumber gambar: aisyiyah.or..id)


Setelah sebulan berpuasa, dengan banyak membaca kitab suci (tadarus), tarawih, serta dzikir tentunya akan merubah hati kita. Dari yang semula keras, dan sombong, menjadi lebih tenang dan bijak.

Dampak berpuasa kita akan mendapatkan hati baru yang bersih. Lebaran, sebagai puncak dari bulan Ramadan, masih perlukah berburu busana baru ?

Bila kita memiliki penghasilan cukup, tidak ada salahnya membeli busana baru.  Karena Lebaran harus kita sambut dengan suasana hati baru, dilambangkan dengan mengenakan busana baru.

Namun bila penghasilan kita masih kecil, alias pas-pasan yang hanya cukup untuk beaya makan saja, mengenakan busana yang sudah ada asal bersih sudah layak. Karena Lebaran sama halnya dengan hati yang bersih.

Mungkin bila masih ada tersisa sedikit uang lebih, busana baru lebih diprioritaskan untuk anak-anak, yang belum memahami filosofi Lebaran. Biarlah mereka bergembira dengan busana barunya. Atau karena pertumbuhan ukuran badan, memang busana sudah saatnya diganti.

Bagaimana supaya saat menghadiri sholat Ied kita tidak tampak menggunakan busana yang itu itu saja? Cobalah padu padankan busana yang sudah ada. Bila pada sholat Ied tahun lalu mengenakan baju koko putih polos, tahun ini bisa ditambah bordiran. Bila tahun lalu dipadu padankan dengan celana panjang, tahun ini kita bisa mengenakan sarung yang jarang dipakai. Dengan dipadu memaksi peci, misalnya.

Demikian pula bila kita perempuan, kira harus pandai-pandai menata busana yang sudah ada. Bila tahun lalu memakai kerudung warna merah, tahun ini bisa mengenakan kerudung putih. Busana juga bisa dipadu padankan dengan sesuatu yang berbeda, misal tambahan selendang, scarf, atau lainnya.

Bagi anak-anak pun seandainya kita belum mampu  membelikan busana baru, bisa membuat variasi dari busana yang sudah ada, atau mengganti warna antara atasan dan bawahan, sehingga ada perbedaan. Jadi anak-anak dapat pergi bermain dengan teman-temannya tanpa perasaan minder, karena busana mereka tetap berbeda dengan busana yang dikenakan tahun lalu.

Jadi, Lebaran tidak harus memaksakan busana baru. Pandai-pandailah berkreasi untuk memadu padankan busana yang sudah ada. Tentu akan dihasilkan busana berbeda dari koleksi busana yang sudah ada.

Selamat menyambut Lebaran dengan suka cita. Yang penting sambutlah Lebaran dengan hati baru yang bersih.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun