Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Dosen

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Puasa dan Keharmonisan Rumah Tangga

11 Maret 2024   06:46 Diperbarui: 11 Maret 2024   06:55 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puasa dan Keharmonisan Rumah Tangga
Ilustrasi keharmonisan rumah tangga ketika berpuasa. (Freepik.com)

Hadis ini menunjukkan bahwa dengan berpuasa, kita dapat membersihkan diri dari dosa-dosa masa lalu, yang pada gilirannya akan meningkatkan keharmonisan dalam rumah tangga.

Ketika seseorang berpuasa, dia sedang belajar untuk mengendalikan hawa nafsu dan menjaga diri dari perbuatan yang tidak baik. 

Dalam konteks rumah tangga, hal ini dapat mengajarkan pasangan untuk saling menghargai, menghormati perasaan satu sama lain, dan menghindari perselisihan. 

Selain itu, berpuasa juga membantu dalam meningkatkan rasa empati dan kepedulian terhadap pasangan, karena kita diajarkan untuk merasakan penderitaan orang lain saat berpuasa.

Selama bulan Ramadan, umat Islam juga diharapkan untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. 

Hal ini menciptakan suasana spiritual yang kuat di dalam rumah, yang dapat memengaruhi kehidupan rumah tangga secara positif. 

Pasangan yang saling mendukung dan melibatkan diri dalam ibadah bersama akan merasakan kedekatan dan kebersamaan yang lebih erat, yang pada akhirnya akan meningkatkan keharmonisan rumah tangga.

Tidak hanya itu, berbuka puasa dan sahur bersama merupakan kegiatan yang mempererat hubungan antara anggota keluarga. 

Dalam kesempatan ini, pasangan suami istri memiliki kesempatan untuk berbicara, berbagi pengalaman, dan saling menguatkan satu sama lain dalam menjalani ibadah puasa. 

Hal ini tentunya akan memperkaya kehidupan mereka dan menciptakan ikatan yang kuat antara suami istri.

Selain puasa wajib di bulan Ramadan, puasa sunah seperti puasa Senin-Kamis, puasa Ayyamul Bidh (tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriah), atau puasa Daud (sehari puasa, sehari tidak puasa) juga memiliki peran dalam menjaga keharmonisan rumah tangga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun