Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Dosen

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Menyusun Agenda Ramadan 1445 H: Ibadah, Kerja, dan Keluarga

12 Maret 2024   05:00 Diperbarui: 12 Maret 2024   05:01 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyusun Agenda Ramadan 1445 H: Ibadah, Kerja, dan Keluarga
Ilustrasi menyeimbangkan ibadah, kerja dan keluarga saat menjalankan ibadah puasa. (Freepik.com)

Mengakhiri dengan doa dan harapan agar Ramadan 1445 H menjadi bulan yang penuh berkah, meningkatkan ketaqwaan, dan membawa kebahagiaan bagi kita semua, sejalan dengan hadis Nabi Muhammad SAW, "Doa itu ibadah." (HR. Abu Daud dan Tirmidzi) 

Semoga upaya kita dalam menyusun dan menjalankan agenda Ramadan mendapatkan keberkahan dan meraih keberhasilan di dunia dan akhirat.

Menjaga Konsistensi Ibadah

Di bulan Ramadan, penting bagi kita untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui ibadah yang konsisten dan tidak berlebih-lebihan. 

Pesan Nabi Muhammad SAW yang mengatakan "Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling konsisten meskipun sedikit." (HR Bukhari), memberi kita wawasan bahwa kuantitas bukanlah segalanya dalam beribadah, melainkan kualitas dan ketekunan dalam menjalankannya.

Dalam surat Al-Baqarah ayat 286, mengingatkan kita bahwa Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. 

Hal ini menegaskan pentingnya memahami batas dan kemampuan diri dalam beribadah. Berlebihan dalam beribadah, dengan ambisi yang tinggi di awal tapi kemudian merasa lelah dan kehilangan semangat, bukanlah esensi dari ibadah yang baik. 

Sebaliknya, beribadah sesuai dengan kemampuan dan secara konsisten, tanpa terlalu memforsir diri, akan membawa pada kualitas ibadah yang lebih baik dan keberlanjutan dalam menjalankannya.

Mari kita tanamkan niat untuk beribadah dengan konsistensi, menjaga semangat ibadah dari awal hingga akhir bulan dengan tidak berlebihan dan sesuai dengan kesanggupan kita. 

Dengan demikian, kita dapat menjalani bulan suci ini dengan penuh keberkahan dan pertumbuhan spiritual yang berkelanjutan.

---

Catatan
Kata baku menurut KBBI: salat, tarawih, Alquran, hadis, doa, saleh, fardu, zikir, sedekah, sahur, tilawah, iftar, rida, akhirat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun