Syahirul Alim
Syahirul Alim Penulis

Penulis lepas, Pemerhati Masalah Sosial-Politik-Agama, Tinggal di Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Setan Dibelenggu di Bulan Ramadan?

12 April 2022   12:35 Diperbarui: 12 April 2022   13:03 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Setan Dibelenggu di Bulan Ramadan?
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Jika puasa mampu meneladani sifat-sifat Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang, maka puasa dapat membentuk pribadi-pribadi yang lapang dada dan toleran (tasamuh) sebagaimana yang senantiasa digelorakan di ruang-ruang sakral di malam-malam Ramadan setelah selesai melaksanakan solat Taraweh.

 Kegiatan "kultum" yang kerap digelar di musola atau masjid-masjid, kerap memberikan nasehat-nasehat yang baik agar mereka yang berpuasa dapat menundukkan amarah dan nafsu seraya menonjolkan sikap toleransi dan kasih sayang. 

Saya kira, selama nilai-nilai puasa terserap kedalam batin dan setiap yang berpuasa menyadari bahwa puasa bukan sebatas menahan lapar dan dahaga, tetapi justru menahan seluruh apapun yang dapat membatalkan puasa--termasuk diantaranya marah atau berbicara kasar dan buruk--maka tak akan pernah terjadi kekerasan fisik, terlebih kata-kata kotor yang menyakitkan dan merusak. 

Dalam banyak hal, manusia merupakan "personifikasi" dari setan itu sendiri, sehingga dorongan dan kecenderungan untuk berbuat buruk tetap potensial seiring dengan kecenderungan mereka berbuat baik. 

Puasa tentu saja belajar bagaimana potensi keburukan kita ditekan semaksimal mungkin dan potensi kebaikan justru dimunculkan sebanyak mungkin, sebab tujuan dari puasa yang sesungguhnya adalah pribadi-pribadi yang bertakwa dan takwa merupakan posisi yang tertinggi dari derajat kemanusiaan dan Tuhan tidak memandang siapapun kecuali hanya ketakwaan yang menguasai dirinya.    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun