Syahrial
Syahrial Guru

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Menyambut Ramadan dengan Target Mulia

12 Maret 2024   00:01 Diperbarui: 12 Maret 2024   10:53 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyambut Ramadan dengan Target Mulia
Dokumen Sarwa Media 

"Meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah, memperbaiki akhlak, mengontrol nafsu, menjalin silaturahmi, dan menuntut ilmu, itulah target-target untuk membuat Ramadan penuh berkah." 

Bulan Ramadan, bulan yang dinanti oleh setiap muslim di seluruh dunia. Ia datang dengan membawa kesempatan emas untuk meningkatkan kualitas iman dan taqwa kepada Allah. Dalam bulan yang penuh rahmat ini, amalan-amalan baik selayaknya digandakan, sebagaimana Allah melipatgandakan pahala kebaikan. 

Namun, agar bulan Ramadan tidak sekedar berlalu begitu saja, penting bagi kita untuk menyusun target-target mulia yang akan menjadi panduan dalam menjalankan ibadah. Dengan memiliki target yang jelas, insyaAllah kita akan lebih terarah dan mampu memaksimalkan kesempatan emas di bulan yang berbarakah ini.

Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas Ibadah

Sudah menjadi tradisi, di bulan Ramadan kita akan lebih banyak melakukan ibadah-ibadah seperti shalat, puasa, membaca Al-Quran, berzikir, dan beristighfar. Namun, pada Ramadan tahun ini, penulis mencoba untuk meningkatkan target ibadah. Misalnya, dengan mentargetkan untuk mengkhatamkan Al-Quran minimal 1 kali atau melaksanakan shalat sunnah seperti shalat tahajjud, dhuha, dan rawatib dengan lebih rutin.

Shalat tahajjud menjadi amalan sunnah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadan. Shalat yang dilakukan pada sepertiga malam ini memiliki banyak keutamaan, di antaranya dapat menghapuskan dosa-dosa kecil, menjadi penyebab diampuni Allah, dan merupakan salah satu tanda keimanan seorang hamba. Lalu shalat dhuha, shalat yang dikerjakan pada waktu matahari sedang naik, juga menjadi amalan yang dianjurkan untuk memperbanyak pahala kita.

Selain itu, penulis akan berusaha untuk memperbaiki kualitas ibadah. Melakukan setiap ibadah dengan khusyu' dan kehadiran hati yang sempurna. Merenungkan makna ayat-ayat suci Al-Quran yang Anda baca, pahami dzikir-dzikir yang Anda lantunkan, dan merasakan kekhusyukan saat berdiri di hadapan Allah dalam shalat. Kualitas ibadah yang khusyu' jauh lebih baik daripada kuantitas ibadah yang dilakukan dengan hati yang lalai.

Memperbaiki Akhlak dan Perilaku 

Selain ibadah-ibadah ritual, Ramadan juga merupakan momentum yang tepat untuk mengintrospeksi dan memperbaiki akhlak serta perilaku kita. Di bulan yang suci ini, penulis mencoba untuk lebih menahan amarah dan bersabar dalam menghadapi ujian. Membiasakan diri untuk berkata lemah lembut dan menghindari perkataan kasar yang dapat menyakiti orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun