Syahrial
Syahrial Guru

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Kembali kepada Cahaya Al Quran

22 Maret 2024   00:01 Diperbarui: 22 Maret 2024   00:24 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kembali kepada Cahaya Al Quran
Dokumen Liputan 6

"Bukankah kalamullah (al-Qur'an) adalah petunjuk yang paling baik bagi kehidupan manusia?" (QS. An-Naml [27]: 77)

Di zaman serba modern seperti sekarang, tatkala kemajuan teknologi berkembang pesat, umat manusia seakan terlena dalam kenikmatan duniawi semata. Gemerlap kemewahan menyilaukan pandangan, hingga banyak yang lalai untuk menengok pedoman hidup sejati dari Sang Pencipta. 

Saatnya kita mengajak diri sendiri dan segenap umat untuk kembali memberikan perhatian kepada al-Qur'an, kitab suci yang senantiasa membimbing kita ke jalan kebenaran.

Al-Qur'an bukanlah sekedar kumpulan ayat dan huruf, melainkan cahaya penerang yang memberi petunjuk kepada seluruh umat manusia. Allah berfirman yang artinya, 

"Dan Kami telah menurunkan kepadamu (Muhammad) al-Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan (kitab-kitab) yang ada sebelumnya, dan menurunkan pula Taurat dan Injil." (QS. Al-Maidah [5]: 48)

Inilah landasan teologi yang menunjukkan bahwa al-Qur'an merupakan petunjuk abadi yang akan senantiasa relevan di setiap masa dan zaman.

Dengan kembali kepada al-Qur'an, kita akan menemukan jawaban atas berbagai permasalahan kehidupan. Ayat-ayatnya tidak hanya mengajarkan ibadah, namun juga memberikan tuntunan dalam aspek sosial, ekonomi, politik, dan seluruh sendi kehidupan. Bukankah Allah berfirman, 

"Dan Kami turunkan kepadamu al-Qur'an untuk menjelaskan segala sesuatu." (QS. An-Nahl [16]: 89) 

Betapa agung dan lengkapnya al-Qur'an sebagai pedoman hidup bagi manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun