Syahrial
Syahrial Guru

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ramadan: Momentum Mendidik Umat Islam untuk Istiqomah dalam Beribadah

1 April 2024   05:28 Diperbarui: 1 April 2024   05:32 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadan: Momentum Mendidik Umat Islam untuk Istiqomah dalam Beribadah
Dokumen Orami 

"Istiqomah adalah kunci keberhasilan dalam mencapai ridha-Nya. Biarkanlah Ramadan mengajarkan kita untuk terus konsisten dalam beribadah." 

Ramadan, bulan suci yang dinanti-nantikan oleh setiap Muslim di seluruh penjuru dunia, kembali menghampiri kita dengan segala keagungan dan keberkahan yang terkandung di dalamnya. Tak hanya menjadi momen untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala melalui ibadah puasa, Ramadan juga memiliki nilai edukasi yang mendalam, terutama dalam mengajarkan umat Islam untuk istiqomah atau konsisten dalam beribadah.

Istiqomah, dalam konteks spiritual, merupakan kunci utama untuk mencapai keberhasilan dalam menjalankan ibadah secara berkelanjutan. Ini merupakan konsep yang sangat ditekankan dalam ajaran Islam, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam Al-Qur'an: "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang jujur." (At-Taubah: 119). Ayat ini menegaskan pentingnya konsistensi dalam beriman dan beramal saleh.

Selama Ramadan, umat Islam diharuskan untuk menjalankan ibadah puasa dengan penuh kesungguhan dan ketaatan. Mulai dari menahan lapar, haus, serta nafsu biologis lainnya sejak fajar hingga terbenamnya matahari, umat Islam dilatih untuk meningkatkan kesabaran, ketahanan, dan pengendalian diri. Ini merupakan latihan spiritual yang tidak hanya membentuk disiplin diri, tetapi juga mempersiapkan jiwa untuk terus istiqomah dalam menjalankan ibadah-ibadah lainnya setelah Ramadan berakhir.

Salat, misalnya, merupakan ibadah wajib yang harus dilakukan oleh setiap Muslim dalam keadaan apapun. Namun, seringkali kita tergoda untuk menunda atau bahkan meninggalkan salat karena sibuk dengan aktivitas sehari-hari. Dengan membiasakan diri untuk istiqomah dalam berpuasa selama Ramadan, kita diharapkan dapat mempertahankan konsistensi tersebut dalam menjalankan ibadah-ibadah lainnya, termasuk salat.

Selain itu, Ramadan juga mengajarkan kita untuk istiqomah dalam membaca dan mempelajari Al-Qur'an. Salah satu amalan utama yang disunnahkan selama bulan Ramadan adalah melakukan tilawah atau membaca Al-Qur'an dengan penuh kekhusyukan. Momen ini menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk memperdalam pemahaman mereka tentang kandungan dan hikmah yang terdapat dalam kitab suci tersebut.

Melalui tilawah Al-Qur'an selama Ramadan, kita tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, tetapi juga membiasakan diri untuk selalu berinteraksi dengan firman-Nya. Ketika momentum Ramadan berlalu, kita diharapkan dapat mempertahankan kebiasaan baik ini, sehingga Al-Qur'an tidak hanya menjadi bacaan khusus di bulan Ramadan, tetapi menjadi pedoman hidup yang selalu menyertai setiap langkah kita.

Aspek lain dari Ramadan yang mendidik umat Islam untuk istiqomah adalah zikir dan doa. Selama bulan Ramadan, kita dianjurkan untuk memperbanyak zikir dan doa, baik dalam salat maupun di luar salat. Momen ini menjadi kesempatan bagi kita untuk membiasakan diri dalam mengingat Allah Subhanahu wa Ta'ala dan memohon petunjuk serta pertolongan-Nya.

Ketika kita mampu mempertahankan kebiasaan zikir dan doa setelah Ramadan berlalu, kita akan merasakan kedekatan yang lebih erat dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Ini akan membantu kita untuk tetap istiqomah dalam menjalankan ibadah-ibadah lainnya, karena kita selalu merasa dekat dengan Sang Pencipta dan merasa diawasi oleh-Nya dalam setiap perbuatan yang kita lakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun